Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah meradang terhadap Presiden UEFA Michel Platini, Presiden FIFA Sepp Blatter pun meradang terhadap tokoh lain yang hendak menyalonkan diri jadi pemimpin FIFA pada Februari mendatang, Chung Mong-joon.
Sikap marah Blatter terhadap mantan Wakil Presiden FIFA asal Korea Selatan itu muncul setelah komentar Chung mengenai FIFA di bawah kepemimpinannya. Sebelumnya, Chung melabeli otoritas sepak bola dunia tersebut sebagai organisasi yang korup.
Baca: Blatter Berang Terhadap Capres FIFA asal Korsel
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Blatter tinggal tersisa kurang dari setengah tahun lagi memegang jabatan tertinggi di organisasi sepak bola dunia itu. Akibat skandal korupsi yang menimpa elite-elite FiFA, Blatter yang baru saja terpilih untuk periode jabatan ke lima pada Mei lalu berjanji menyerahkan mandat kepada Kongres FIFA.
Penyerahan mandat, termasuk pemilihan penggantinya akan digelar pada 26 Februari 2016.
Chung, seorang miliuner asal Korsel, telah secara resmi mengajukan pencalonan dirinya menjadi kandidat untuk mengganti Blatter.
Namun, siapakah Chung?
Seperti dilansir
CNN, Chung juga pernah menyalonkan dirinya menjadi Presiden Korea Selatan. Ia adalah anak anak keenam dari pendiri Grup Hyundai, Chung Ju-yung. Hyundai sendiri telah menjadi salah satu sponsor utama FIFA sejak 1999.
Chung adalah seorang Master jebolan Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat.
Ia juga meraih gelar PhD dari institusi pendidikan di Negara Paman Sam tersebut. Sejak ayahnya meninggal pada 2001 lalu, Chung menjadi pemimpin grup ekonomi terbesar kedua di Korea Selatan tersebut.
Berdasarkan data hartawan dunia yang disusun majalah
Forbes untuk tahun ini, Chung memiliki kekayaan hingga US$1,2 miliar.
Sepak terjang Chung di dunia olahraga meraja di dunia sepak bola.
Ayah dari empat anak itu pernah menjabat sebagai Wakil Presiden FIFA dan juga memimpin asosiasi sepak bola Korea Selatan. Salah satu keberhasilannya adalah bertanggung jawab meng-gol-kan hasrat Korsel menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Pada 2002 silam, Korsel menjadi tuan rumah Piala Dunia bersama Jepang.
Salah satu hal menarik, Chung seolah meneruskan keberhasilan ayahnya pada 1988. Chung Ju-yung juga menjadi tokoh kunci dari keberhasilan Seoul (ibukota Korsel) menjadi tuan rumah Olimpiade 1988.
Pada 2011 silam Chung kehilangan kursinya di Komite Eksekutif FIFA. Kursi itu diambil Pangeran Ali bin al-Hussein dari Yordania.
Saat mengumumkan niatnya menjadi kandidat Presiden FIFA pada 2016, Chung pun berkomentar tentang skandal suap yang melibatkan elite-elite FIFA.
Pria berusia 63 tahun itu mengatakan FIFA menjadi sebuah organisasi yang korup karena sebuah rezim hadir terlampau lama.
"Alasan yang sama FIFA menjadi sebuah organisasi korup adalah karena orang yang sama dan kroni-kroninya menjalankan itu selama 40 tahun," kata Chung di Paris, Perancis, 17 Agustus 2015, seperti dikutip
CNN.
Komentar itulah yang belakangan membuat Blatter berang.
Kini, setelah mengajukan secara resmi pencalonan dirinya, Chung dan kandidat-kandidat lain memiliki waktu hingga 26 Oktober 2015 untuk mendapatkan dukungan dari setidaknya lima asosiasi sepak bola negara anggota FIFA agar dapat maju dalam Kongres FIFA pada Februari tahun depan.
Selain Chung, sosok-sosok lain yang telah mengajukan pencalonan dirinya secara resmi adalah Platini, legenda sepak bola Brasil Zico, dan Presiden Asosiasi Sepak Bola Liberia Musa Bility.
(kid/kid)