Jakarta, CNN Indonesia -- Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memiliki satu kesamaan, yaitu sama-sama berstatus ayah dua anak. Akan tetapi hal tersebut tak menggangu Ahsan/Hendra untuk tetap sukses menjaga performa di level teratas.
Bukan hal yang mudah bagi seorang atlet untuk bisa tetap melakukannya saat fokus dan status mulai terbagi-bagi. Dalam hal ini, Ahsan/Hendra sudah terbukti lulus ujian.
Ahsan memiliki seorang putri bernama Chayra Maritza Ahsan dan putra bernama King Arsakha Ahsan. Chayra berusia 1,5 tahun sedangkan King baru lahir bulan Juni lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Hendra memiliki sepasang putra-putri kembar bernama Richard Heinrich Setiawan dan Richelle Heiley Setiawan yang usianya hanya terpaut satu bulan dari Chayra.
"Di luar lapangan memang kita berdua berstatus sebagai seorang ayah, namun di lapangan kami tetaplah seorang atlet. Itu yang harus terus kami tanamkan," ucap Ahsan menegaskan.
"Bermain bulutangkis tidak akan selamanya dan seumur hidup kami dan ini yang membuat kami tetap yakin bisa menjalankan dua peran ini dengan baik," katanya melanjutkan.
Dengan berstatus ayah yang juga atlet papan atas, Ahsan dan Hendra mengakui bahwa dukungan penuh keluarga, terutama istri, adalah syarat utama bisa menjalani dua tanggung jawab besar itu dengan sama baiknya.
"Sejauh ini tidak ada masalah karena keluarga dan istri bisa mengerti pekerjaan kami sebagai atlet bulutangkis," tutur Hendra.
Dalam kesehariannya, jelas tak semuanya akan berjalan lancar. Ada momen ketika Ahsan/Hendra harus mendengar anaknya sakit namun mereka tengah berada di sebuah turnamen.
"Contohnya di Piala Sudirman lalu saat anak saya sakit. Dalam kondisi seperti itu, saya percaya istri saya bisa menjaga anak saya dengan baik sehingga saya bisa fokus sepenuhnya pada pertandingan," kata Ahsan.
"Peran istri begitu penting dalam momen-momen seperti itu," ucap Hendra menimpali.
Di waktu normal, ketika Ahsan dan Hendra sedang tidak mengikuti turnamen, maka keduanya akan langsung segera pulang ke rumah dan menghabiskan waktu dengan keluarga mereka.
"Setiba di rumah pasti langsung mandi, makan, dan bermain dengan anak-anak saya. Bisa sampai pukul 10 malam baru saya pergi tidur," tutur Hendra.
"Saya sering tidur dengan anak-anak, juga bergadang di malam hari, namun biasanya beberapa hari jelang turnamen saya tidur terpisah dari anak-anak," kata Ahsan.
Hak Istimewa Ayah
Bukan hanya istri dan keluarga saja yang mampu membuat Ahsan dan Hendra bisa menjalankan dua tugas sebagai ayah dan atlet andalan Indonesia dengan sama baiknya. Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi pun juga ikut mendukung Ahsan dan Hendra dengan memberikan hak khusus.
"Saya katakan pada mereka, bila mereka ada izin keperluan keluarga, maka mereka bisa gunakan pada hari Rabu dan Sabtu saat kami memang hanya menggelar satu sesi latihan."
"Jadi bila ada rencana menggelar acara keluarga, mereka bisa pergunakan dua hari tersebut," tutur Herry.
Meski mendapatkan keistimewaan, Ahsan dan Hendra tidak serta-merta terus-menerus menggunakan hak yang mereka miliki.
"Mereka berdua sangat hebat dan profesional. Mereka adalah contoh yang baik bagi atlet-atlet muda di Indonesia," kata Herry memberikan pujian.
(ptr)