Beijing, CNN Indonesia -- Usain Bolt datang ke Kejuaraan Dunia Beijing diiringi dengan tanda tanya besar tentang performanya, setelah dalam dua tahun terakhir peraih enam medali emas Olimpiade ini tak kunjung kembali ke penampilan terbaik. Di masa-masa tersebut, Justin Gatlin telah mendominasi dunia atletik.
Namun di bawah langit Beijing yang tampak kelabu, lagi-lagi Bolt menunjukkan bahwa predikat manusia tercepat di dunia masih dalam genggamannya.
Dalam pertarungan yang dinanti-nantikan oleh para pecinta atletik ini, Bolt tak memecahkan rekor dunia 9,58 detik yang dicetaknya di Berlin pada Kejuaraan Dunia 2009 silam. Akan tetapi waktu 9,79 detik yang ia catatkan cukup cepat untuk menyingkirkan Gatlin -- pelari yang mendapatkan kemenangan dalam 28 ajang terakhir yang ia ikuti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bolt dan Gatlin sendiri datang ke China dengan menjadi atraksi utama. Bukan hanya soal pertarungan dua atlet terbaik dalam dunia lari satu dekade terakhir, tapi pertemuan keduanya sering kali dikaitkan dengan pertarungan antara si baik dan si jahat, terutama karena Gatlin pernah dua kali terbukti bersalah menggunakan doping.
Sepanjang 2015, keduanya tidak pernah mengikuti ajang lari yang sama sehingga tensi di partai final Kejuaraan Dunia berada pada titik maksimal.
Sebagaimana dicatatkan
The Guardian, kedua pelari pun tak tanggung-tanggung memanaskan rivalitas dengan berpose untuk kamera sebelum lomba dimulai. Ketika namanya dipanggil, Bolt sempat menutup matanya dengan kedua tangannya sendiri kemudian membukanya dan tersenyum, sementara Gatlin berpura-pura menembakkan pistol dengan tangannya sebelum berteriak ke arah kamera.
Tapi baik Bolt dan Gatlin memastikan bahwa mereka bukan sekadar jago berbicara atau beraksi di depan kamera. Gatlin yang kini berusia 33 tahun langsung memimpin sejak pistol ditembakkan di garis
start. Ia juga
terlihat akan mematahkan rekor belum terkalahkan Bolt di Kejuaraan Dunia sejak 2007 silam.
Bolt yang hanya terpaut sedikit di belakang Gatlin kemudian mampu mempertahankan konsentrasi dan merebut kemenangan di 20 meter terakhir -- memanfaatkan kesalahan Gatlin yang tampak hilang keseimbangan. Di akhir lomba, Gatlin hanya mampu meraih juara kedua dengan catatan waktu 9,80 detik.
Bolt memang hanya menang selisih 0,01 detik, akan tetapi raihan tersebut membuktikan bahwa Bolt lagi-lagi selalu tampil prima di saat-saat terpenting dalam hidupnya.
Bagi Bolt, kemenangan ini sendiri bukan soal mengalahkan Gatlin, tapi untuk dirinya sendiri.
"Kemenangan ini sangat berarti karena saya sangat kesulitan sepanjang musim. Saya membutuhkan beberapa waktu untuk mengetahui apa masalahnya," kata Bolt seusai berlari.
Ketika ditanyai seberapa penting kemenangannya, mengingat masa lalu Gatlin yang kelam, Bolt hanya berkata: "Bagi saya pribadi, saya mengerti (alasan itu) tapi saya ingin memenangi ini untuk diri saya sendiri. Ini kemenangan yang penting."
(vws)