'Petir' Bolt Selamatkan Karier dan Dunia Atletik

Haryanto Tri Wibowo | CNN Indonesia
Senin, 24 Agu 2015 11:37 WIB
Keberhasilan Usain Bolt merebut medali emas nomor 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletik 2015 tidak hanya menyelamatkan karier sprinter asal Jamaika tersebut.
Kemenangan di Kejuaraan Dunia Atletik 2015 membuat Usain Bolt kembali difavoritkan di Olimpiade 2016. (REUTERS/Damir Sagolj)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keberhasilan Usain Bolt merebut medali emas nomor 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletik 2015 di Beijing, China, Minggu (23/8), tidak hanya menyelamatkan karier sprinter asal Jamaika tersebut.

Karier Bolt diklaim banyak pihak dipertaruhkan di Kejuaraan Dunia Atletik 2015. Setelah menjalani operasi kaki pada 2014, karier Bolt terbilang menurun dalam satu tahun belakangan.

Kehadiran Justin Gatlin yang merupakan sprinter tercepat sepanjang 2014 dan 2015, dianggap bisa menyudahi dominasi Bolt. Pelari asal Amerika Serikat itu menjadi 'manusia' tercepat sepanjang 2015 dengan catatan 9,74 detik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penampilan Bolt juga tidak menyakinkan sepanjang babak kualifikasi dan semifinal. Setelah hanya mencatatkan waktu 9,96 di babak kualifikasi, sprinter 29 tahun itu meraih 9,96 detik di babak semifinal, terpaut 0,19 detik dari catatan Gatlin.

Namun, Bolt membuktikan kenapa dia pantas disebut sebagai manusia tercepat di dunia. Sprinter yang memiliki ambisi memperkuat klub sepak bola, Manchester United, itu menjadi yang tercepat di final dengan 9,79 detik. Posisi kedua ditempati Gatlin dengan 9,80 detik.

Kemenangan di Stadion Bird Nest, Beijing, menjadi peringatan bagi rival-rival Bolt jelang tampil di Olimpiade Rio 2016. Meski dengan catatan waktu kurang menyakinkan, Bolt yang merupakan pemegang rekor 100 meter dengan 9,58 detik itu masih menjadi sprinter terfavorit.

Bolt mampu menunjukkan peforma terbaiknya di momen-momen penting sekaligus menyelamatkan kariernya. Waktu 9,79 detik merupakan catatan terbaik sprinter yang dijuluki 'Lighting Bolt' itu sepanjang 2015.
Usain Bolt meraih gelar juara dunia nomor 100 meter ketiganya di Beijing. (REUTERS/Lucy Nicholson)
"Saya masuk ke trek, santai, tidak stres dan menyelesaikannya. Saya berambisi menjadi nomor satu hingga pensiun. Anda bisa sebut penampilan saya seperti pebalap tua, tapi saya bisa tampil lebih cepat lagi," ujar Bolt seperti dilansir Reuters.

Selamatkan Atletik

Kemenangan di Kejuaraan Dunia Atletik 2015 tidak hanya menyelamatkan karier Bolt. Peraih enam medali emas Olimpiade itu juga menyelamatkan wajah dunia atletik lewat kemenangannya.

Andai Gatlin yang meraih kemenangan, maka kemungkinan besar wajah Federasi Atletik Internasional (IAAF) akan semakin tercoreng. Otoritas atletik tertinggi di dunia itu sedang menuai kritikan menyusul banyaknya dugaan kasus doping.

Laporan dari Sunday Times dan ARD (Jerman) menyebutkan, ada 12.000 tes doping antara 2001 hingga 2012 yang disinyalir positif namun tidak ditindaklanjuti. Selain itu, diklaim ada lebih dari 50 peraih medali emas di Olimpiade dan Kejuaraan Dunia yang positif menggunakan doping.

Kehadiran Sebastian Coe sebagai presiden baru IAAF yang terpilih 19 Agustus lalu, juga tidak mengangkat nama IAAF.

"Tidak ada ampun untuk penggunaan doping di olahraga saya. Saya akan memastikan itu hingga level teratas," ucap Coe usai terpilih seperti dilansir Eurosport.

Gatlin merupakan salah satu atlet yang pernah tersandung masalah doping. Pelari 33 tahun itu dihukum larangan tampil sepanjang 2006 hingga 2010 karena dua kali gagal lolos tes doping.

Menariknya, Gatlin tampil lebih impresif usai kembali dari hukuman. Gatlin tidak pernah kalah dalam 28 pertandingan nomor 100 meter sejak September 2013. Sprinter kelahiran Brooklyn itu baru menelan kekalahan di Kejuaraan Dunia 2015.

Namun, Gatlin meraih sukses di bawah bayang-bayang rumor doping. Atlet ternama lainnya yang dikabarkan masuk skandal doping atletik adalah pelari jarak jauh asal Inggris, Mohamed Farah, yang merebut medali emas nomor 10.000 meter di Kejuaraan Dunia 2015. (har/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER