Beijing, CNN Indonesia -- Pelari asal Amerika Serikat, Justin Gatlin menerapkan boikot kepada media-media asal Inggris lantaran dinilai tidak menuliskan berita yang proporsional terkait dirinya.
Usai kalah dari pelari asal Jamaika, Usain Blot, Gatlin menegaskan takkan berbicara kepada jurnalis media Inggris hingga Kejuaraan Dunia di Beijing ini berakhir.
"Media Inggris telah bersikap tak adil kepada Gatlin," kata sang agen, Renaldo Nehemiah, seperti dikutip dari
ITV. "Tak ada satu pun hal positif yang mereka beritakan tentang Gatlin."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nehemiah melanjutkan, setelah kekalahannya dari Bolt, setiap berita yang menyangkut Gatlin tak lepas dari kisah penggunaan doping. Hal itu, lanjutnya, merupakan masa lalu kelam yang sudah ditebus Gatlin dengan menjalani hukumannya.
Demi menghargai dirinya sendiri, alhasil, Nehemiah menegaskan, Gatlin memilih tak bicara lagi dengan media asal Inggris. Keputusan ini, lanjutnya, juga disayangkan Gatlin.
"Namun ia sangat sakit hati dengan pemberitaan yang ada. Media seharusnya memberitakan hal yang memang terlihat jelas saat itu, bukan menggunakan pandangan yang tak jelas."
Gatlin memang sempat dua kali menerima hukuman sepanjang karier atletiknya. Ia terbukti menggunakan jenis obat terlarang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Pada 2002, Gatlin terbukti menggunakan amphetamines. Ia dihukum larangan berlaga selama dua tahun, yang kemudian dikurangi menjadi satu tahun saja.
Gatlin kembali terkena kasus serupa pada 2006. Kasus ini mengharuskannya menepi dari arena selama empat tahun.
(vri)