'Sepp Blatter Diperlakukan Tidak Adil'

Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Selasa, 25 Agu 2015 14:15 WIB
Belakangan, Sepp Blatter ditengarai mendapat perlakuan tak adil lantaran selalu menjadi sasaran tudingan turut andil dan mengetahui skandal di tubuh FIFA,
Belakangan, Sepp Blatter ditengarai mendapat perlakuan tak adil lantaran selalu menjadi sasaran tudingan turut andil dan mengetahui skandal di tubuh FIFA, (Reuters/Arnd Wiegmann)
Zurich, CNN Indonesia -- Salah seorang pengacara Swiss yang menjadi ketua komite reformasi di tubuh FIFA, François Carrard, mengatakan bahwa Sepp Blatter benar telah melakukan kesalahan, namun presiden FIFA itu juga menerima perlakuan yang tidak adil.

"Dia (Sepp Blatter) telah dipermalukan. Benar dia melakukan kesalahan, tapi juga memberi kontribusi positif," kata Carrard seperti dituliskan Le Matin Dimanche. "Saya mengatakan ini dalam kapasitas saya sebagai pihak yang netral."

Sejak skandal korupsi di tubuh otoritas sepak bola dunia itu merebak, Carrard mengaku mengikuti kasus tersebut dengan seksama. Ia menegaskan, tak satu pun pihak yang diduga terlibat korupsi menyebutkan Presiden FIFA itu ambil bagian dalam skandal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jujur saja, saya tidak menemukan satu pun indikasi keterlibatan Blatter dalam kasus ini."

Carrard menekankan pentingnya peran seluruh anggota FIFA untuk mengungkap dan menyelesaikan masalah ini. Penting, lanjutnya, melakukan aksi yang bisa jadi dinilai berubah sangat drastis.

Dihargai Ketika Pergi

Di waktu berbeda, Blatter terus menekankan dirinya tidak bersalah. Blatter bersikukuh tidak mengetahui skandal korupsi yang dilakukan para koleganya tersebut.

Ia yakin bahwa siapapun yang melontarkan kritik tajam kepadanya, akan mengakui kesalahan mereka. Mereka, lanjut Blatter, akan menyadari banyak hal positif yang telah ia lakukan untuk dunia sepak bola.

"Pada saatnya, saya akan dihargai, karena saya memang telah melakukan banyak hal untuk FIFA dan dunia sepak bola," kata Blatter dalam berita yang dituliskan Aljazeera. (vri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER