Pelatih Timnas India Ingin Kikis Dominasi Siaran Televisi

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2015 20:38 WIB
Perusahaan televisi mengatur jadwal pertandingan dimainkan saat banyak penonton meskipun itu justru merugikan tim sepak bola.
Ilustrasi keuntungan finansial dari pertandingan sepak bola. (CNN Indonesia/Astari Kusuamwardhani)
New Delhi, CNN Indonesia -- Siaran langsung sepak bola adalah hal yang menguntungkan bagi penggemar kulit bundar. Pasalnya mereka tak perlu hadir di stadion untuk menyaksikan pertandingan tim kesayangannya.

Namun, acapkali, demi menjaring jumlah penonton stasiun televisi atau saluran olahraga yang menyiarkan langsung sepak bola mengacak-acak jadwal kompetisi yang telah ditetapkan.

Hal itu membuat Pelatih timnas India Stephen Constantine jengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Constantine meminta pemimpin asosiasi sepak bola India (AIFF) tegas menolak dominasi televisi untuk mengubah seenaknya jadwal pertandingan--bahkan untuk skala kompetisi lokal.

Constatine mengutarakan hal itu sebelum India menghadapi kualifikasi Piala Dunia zona AFC melawan Iran di Bangalore, Selasa (8/9).

Bagi Constantine, perusahaan televisi terlalu mengatur jadwal pertandingan sepak bola dimainkan pada sore hari.

Menurut Constantine pada jam tersebut temperatur udara terlalu panas untuk bermain bola di India. Namun, demi mendapatkan jumlah penonton lebih banyak perusahaan televisi pun menekan AIFF menjadwalkan pertandingan pada saat yang panas tersebut.

Pelatih asal Inggris itu pun mendesak agar AIFF menyesuaikan pertandingan dengan kalender FIFA.

"Apakah sulit menyesuaikan kalender anda? Ini bukanlah (target) Anda untuk mengembangkan permainan (sepak bola). Ini adalah yang Anda pikirkan hanya tentang rating TV," ujar Constantine seperti dilansir Reuters yang dikutip dari The Indian Express.

Constatine pun menyebut perusahaan televisi sebagai salah satu masalah untuk mengembangkan prestasi sepak bola India.

Constantine ditunjuk AIFF melatih India sejak Januari silam. Ia sebelumnya berhenti melatih India pada 2005 silam dan berpetualang di Afrika untuk melatih negara-- di antaranya Malawi, Sudan, dan Rwanda. (kid/kid)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER