Manchester, CNN Indonesia -- Wayne Rooney datang ke duel lawan Liverpool dengan status sebagai raja gol tim nasional Inggris. Namun dengan status itu, posisi Rooney sebagai ujung tombak Manchester United justru diragukan banyak orang.
Meski Louis van Gaal begitu agresif di bursa transfer musim panas ini, pelatih asal Belanda itu tetap dipertanyakan karena tidak membeli striker anyar setelah melepas Radamel Falcao dan Robin van Persie.
Kehadiran Rooney di lini depan dirasa belum cukup untuk membuat lawan-lawan United gentar. Apalagi jika menilik catatan gol Rooney dalam tiga musim terakhir yang hanya ada di angka belasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keraguan bagi Rooney makin membesar setelah ia gagal mencetak gol di empat pekan awal yang sudah dilalui oleh United.
Menilik lebih dalam, kepiawaian Rooney bermain di berbagai tipe posisi penyerang justru membuat Rooney tidak terlihat sebagai sosok penyerang yang haus gol.
Padahal Rooney merupakan sebuah sosok penyerang yang komplet. Ia bisa mencetak gol dari jarak jauh, sangar di kotak penalti, dan bisa menggetarkan gawang lawan lewat sundulan kepala maupun tendangan bebas.
Karena tak melulu harus ditempatkan di posisi ujung tombak, pelatih-pelatih United kemudian sering menempatkan Rooney di posisi agak melebar ataupun di belakang striker utama. Musim lalu bahkan Rooney beberapa kali ditempatkan sebagai sayap kanan.
Terakhir kali Rooney mencetak lebih dari 20 gol di Liga Inggris ada pada musim 2011/2012 saat ia menggetarkan gawang lawan sebanyak 27 kali.
Ketika itu ia bisa menjawab tantangan sebagai striker utama saat performa Dimitar Berbatov menurun dan Javier Hernandez serta Danny Welbeck belum bisa terlalu diharapkan sebagai mesin gol.
Setelah kedatangan Van Persie di musim berikutnya, porsi Rooney sebagai mesin gol jauh berkurang. Tanggung jawab sebagai penggedor gawang lawan lebih dibebankan pada Van Persie. Hal itulah yang juga terjadi pada dua musim terakhir.
Bukan Hanya PenaltiMemasuki musim ini, Rooney kembali diminta untuk bisa kembali menjelma sebagai raja gol United. Melihat nama-nama penyerang lainnya yang dimiliki United musim ini, Rooney jelas harus menunjukkan karakteristik masa lalunya sebagai striker yang haus gol, setidaknya mampu mencetak lebih dari 20 gol musim ini.
Dan momen laga lawan Liverpool adalah momen yang tepat bagi Rooney untuk bangkit. Bila berhasil membobol gawang Liverpool dan membawa United menang, maka kepercayaan diri Rooney sebagai penyerang akan meningkat drastis.
"Laga lawan Liverpool adalah jalan terbaik bagi kami untuk bangkit usai kalah pekan lalu," tutur Rooney seperti dikutip dari Independent.
Rooney pun tak memungkiri bahwa status barunya sebagai raja gol tim nasional Inggris membuat dirinya mendapatkan motivasi ekstra jelang laga lawan Liverpool.
"Setelah berhasil mencetak dua gol dalam dua pertandingan terakhir, tentu saja saya berharap rangkaian gol saya terus berlanjut di partai nanti."
"Sebagai pemain yang baru saja mencetak rekor sebagai pencetak gol terbanyak Inggris, tentu saja saya berbohong bila saya tak ingin terus mencetak gol," ujar mantan pemain Everton ini menegaskan.
Meski demikian, keraguan akan ketajaman Rooney bisa jadi masih menghinggapi karena dua gol yang dicetak Rooney saat berkostum Inggris dihasilkan dari eksekusi penalti.
Rooney butuh gol dari permainan terbuka dan seluruh pemain United harus memberikan dukungan kepadanya. Dengan begitu, keraguan akan kapasitas Rooney sebagai ujung tombak utama bisa lenyap seketika.
(ptr/ptr)