Statistik Klub Inggris Jelang Liga Champions Hari Pertama

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Selasa, 15 Sep 2015 22:50 WIB
Manchester United dan Manchester City akan menjadi klub Inggris yang membuka kompetisi Liga Champions 2015/16. Inilah statistik dua tim itu di kancah domestik.
Manajer Manchester United Louis van Gaal (kanan) kembali membawa tim itu berkompetisi di Liga Champions setelah musim lalu absen dari kompetisi Eropa. (Reuters/Carl Recine)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dini hari nanti Liga Champions 2015/16 akan berjalan. Ada delapan pertandingan dari empat grup  yang akan berlangsung dini hari nanti.

Dua di antaranya adalah pertandingan besar yakni Manchester City vs Juventus (Grup D) dan PSV Eindhoven vs Manchester United (Grup B).

Enam pertandingan lain meskipun melibatkan tim besar tak bisa dikatakan pertandingan besar. Pasalnya lawan masing-masing yang merupakan klub menengah di Eropa seperti Real Madrid yang menghadapi Shakhtar Donetsk atau Sevilla menjamu Borussia M'gladbach.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jelang Liga Champions hari pertama tersebut, dua klub Inggris, ManCity dan ManUtd baru saja melalui pekan yang positif di kancah domestik.

ManCity menjadi satu-satunya klub di BPL yang belum pernah kalah hingga pekan kelima. Dengan rekor tersebut ManCity pun menjadi pemuncak klasemen Liga Inggris dengan torehan 15 poin.

Luar biasanya lagi, ManCity merupakan satu-satunya klub yang belum pernah kebobolan. ManCity pun menjadi salah satu tim yang paling subur mencetak gol. Dari lima pertandingan itu skuat besutan Manuel Pellegrini itu telah mencetak 11 gol.

Sementara itu rival satu kotanya, Manchester United baru saja mencatat rekam positif setelah mampu menghempaskan Liverpool 3-1 di Stadion Old Trafford akhir pekan lalu. Kemenangan itu membuat ManUtd berada di posisi ketiga Liga Inggris dengan 10 poin.

Selain itu kemenangan di kandang itu, Manajer ManUtd Louis van Gaal telah membuktikan kepada para pengkritik tentang kemampuan dua penggawanya David De Gea dan Anthony Martial.

De Gea yang absen selama sebulan karena saga transfer gagal ke Real Madrid membuktikan ketangguhannya kala menghadapi Liverpool. Ia mementahkan setidaknya tiga peluang emas skuat besutan Brendan Rodgers itu.
Raheem Sterling adalah pemain dengan tingkat akurasi tembakan bagi ManCity. (Reuters/Darren Staples)

Sementara Martial yang dikritik karena dinilai dibeli terlalu mahal oleh ManUtd itu menjebol gawang Liverpool dengan skill yang sempurna.

Para komentator sepak bola bahkan menyebut gol pemuda berusia 19 tahun itu merupakan gol tipikal Thierry Henry.

Jika ManCity berdiri di puncak klasemen dengan nilai sempurna dan tak kebobolan, ManUtd justru telah kebobolan sebanyak tiga kali dan mencetak enam gol di kancah domestik.

Ada kesamaan antara kedua tim itu ketika menghadapi Liga Champions saat ini yakni absennya striker andalan.

ManCity akan tanpa Sergio Aguero yang cedera pada pertandingan akhir pekan, sementara ManUtd tanpa Wayne Rooney.

Sementara itu di kubu ManCity akan tetap mengandalkan Yaya Toure yang memiliki rekor operan paling tinggi.

Berdasarkan statistik yang dilansir Squawka, Toure tercatat telah melakukan 305 kali operan sempurna. Toure sendiri tercatat telah melakuakn upaya delapan tembakan.

Adapun untuk pemberi peluang gol, David Silva menjadi andalan. Sepanjang kompetisi domestik 2015/16 Silva telah menciptakan 12 peluang: empat assists dan delapan peluang emas.

Absennya Aguero akan menjadi peluang bagi Raheem Sterling yang pindah ke ManCity demi ambisi tetap bermain di Liga Champions. Sepanjang lima pekan mantan pemain Liverpool itu menjadi yang paling tinggi akurasi tembakannya yakni 83 persen dari total delapan tembakan.

Dari statistik Squawka juga tercatat bahwa ManCity memiliki rekor tertinggi dalam hal menyerang namun paling rendah dalam menguasai bola dalam sebuah pertandingan.

Kemudian rata-rata per pertandingan selama lima pekan itu lini pertahanan ManCity tercatat 37 kali mengamankan barisan belakang.

Salah satu kekuatan yang akan diunggulkan untuk menjebol gawang Juventus, Pellegrini akan mencoba alternatif lewat bola mati. Pasalnya dari 11 gol yang tercetak di kancah domestik hanya tiga yang dihasilkan lewat permainan terbuka.

Sementara itu ManUtd berdasarkan data Squawka lebih baik dalam bertahan dibadingkan menyerang selama lima pekan kompetisi domestik. Tim besutan Van Gaal itu memiliki nilai penguasaan bola lebih rendah dibandingkan menyerang dan bertahan.

Pemain yang paling disorot di kubu ManCity adalah Juan Mata, Michael Carrick, dan Danny Blind.

Carrick adalah pemain yang paling tinggi tingkat akurasi operan paling tinggi yakni 91 persen. Sementara Blind yang mencetak gol pertama ke gawang Liverpool adalah pemain yang paling banyak melakukan operan secara sempurna yakni 90 persen.

Adapun Mata adalah pemain yang paling banyak menciptakan peluang bagi timnya yakni 11 kali: dua assists dan sembilan peluang emas.

Berkaca pada statistik permainan di kancah domestik itu mampukah duo Manchester mampu melewati tantangan pertama mereka di Benua Eropa dini hari nanti? (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER