Jakarta, CNN Indonesia -- Kabut asap yang menyelimuti Singapura jelang grand prix formula satu akhir pekan nanti mulai mengganggu bagi pebalap jet balap darat tersebut. Salah satunya pebalap McLaren, Jenson Button.
Button pun berharap hujan akan turun menghilangkan kabut asap yang menyelimuti Singapura. Di satu sisi, Button tak merasa asap-asap itu dapat berpengaruh terhadap keselamatan dalam rangkaian balap F1 akhir pekan ini.
Jarak pandang, katanya, masih cukup untuk pebalap melihat sirkuit. Selain itu, helikopter medis pun tak diperlukan karena rumah sakit memiliki jarak dekat trek balap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu-satunya hal yang ia khawatirkan adalah tentang kesehatan karena harus bernapas di tengah asap saat balapan.
"Ketika anda mendorong diri hingga maksimal dalam mobil dan anda harus menghirup udara dalam-dalam...Itu adalah sebuah persoalan besar tetapi semoga saja (udara) ini akan bersih karena (asap) dapat menimbulkan persoalan kesehatan," kata Button seperti dilansir
Reuters.
"Istri saya bahkan sekarang membeli masker, yang mana itu dipakainya sepanjang waktu," lanjut Button,"Dia adalah warga Jepang jadi dia selalu menggunakan (masker) saat penerbangan...Tetapi saya tak yakin itu akan cocok dibalik helm jadi mungkin (asap) itu akan menjadi sedikit persoalan."
Tentang nasibnya bersama McLaren, Button yakin ia akan tetap berada di dalam tim tersebut di musim balap mendatang. Hal itu, kata Button, karena ia telah melakoni perbincangan yang baik dengan bos McLaren, Ron Dennis.
"Semoga saja itu berlanjut," ujar Button seperti dikutip dari
Sky Sports. "Jika saya di Formula 1, saya akan bersama McLaren. Saya telah memiliki beberpaa masa yang sulit; jelas sekali di sini dan akhir tahun ini akan sangat sulit, tetapi saya pikir ada banyak waktu untuk tim ini."
(kid/kid)