Gentayangan, Rahasia Griezmann Jadi Striker Mematikan

CNN Indonesia
Selasa, 22 Sep 2015 21:33 WIB
Antoine Griezmann menjadi penyerang tersubur Atletico Madrid saat ini tidak dengan menjadi ujung tombak, tapi berkeliaran secara bebas.
Antoine Griezmann telah mengoleksi tiga gol dari empat pertandingan. (REUTERS/Andrea Comas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Diego Simeone memiliki masalah yang menyenangkan di lini serangnya. Pelatih Atletico Madrid itu kini harus pandai-pandai memutuskan siapa bomber yang akan ia turunkan di setiap pertandingan karena nyaris seluruh barisan penyerangnya sedang dalam performa baik.

Misalnya saja Fernando Torres. Penyerang yang dipinjam dari AC Milan tersebut kini telah mengantongi dua gol dan satu assist dari empat pertandingan di Liga Spanyol. Ia juga terlihat telah mendapatkan kembali performa terbaiknya setelah meredup dalam empat tahun terakhir.

Sementara itu, pembelian termahal musim ini, Jackson Martinez, juga telah menciptakan satu gol dan mulai padu dengan strategi permainan Simeone yang mengandalkan pressing ketat. Demikian pula Angel Correa yang juga telah mencetak satu gol dan satu assist.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu nama lain yang diharapkan Simeone menjadi pengumpul gol terbanyak musim ini adalah Antoine Griezmann. Penyerang asal Perancis itu kini telah mengoleksi tiga gol dari lima pertandingan dan menjadi salah satu penyerang tersubur Atletico.

Ketajaman Griezmann sebenarnya sudah teruji pada musim lalu ketika ia mencetak 25 gol di seluruh kompetisi. Akan tetapi Simeone coba untuk meningkatkan lagi kemampuan sang penyerang dengan mengutak-atik posisinya.

Jika musim lalu ia sering ditempatkan sebagai ujung tombak, Griezmann kini mendapatkan kebebasan untuk bergerak ke mana pun yang ia inginkan.

Menurut Marca, keputusan ini diambil Simeone setelah ia berdiskusi dengan sang penyerang pada sesi latihan pra musim tentang di mana ia akan ditempatkan setelah Atletico membeli Jackson Martinez.

"Saya berbicara dengan Simeone di awal musim, dan saya berkata kepadanya bahwa saya tidak memiliki posisi favorit dan siap ditempatkan di manapun," kata Griezmann. "Saya ada di sini untuk melayani setiap kebutuhannya."

Mendengar hal tersebut, Simeone kemudian mendorong Griezmann untuk bergerak secara bebas di area pertahanan lawan, setiap kali Atletico menguasai bola.

"Sang pelatih lalu menyuruh saya untuk melakukan apapun untuk membahayakan lini pertahanan lawan, dan inilah yang saya lakukan."

Simeone lalu menepati kata-kata tersebut. Ia tak memplot Griezmann secara khusus dan sering menukar-nukar perannya. Melawan Eibar, Griezmann memulai pertandingan sebagai penyerang kiri, sementara ketika mencetak dua gol ke gawang Galatasaray ia menjadi gelandang kanan (dengan duet Martinez-Luciano Vietto di posisi penyerang).

Ketika berhadapan dengan Barcelona dan Sevilla, Griezmann justru berduet di lini depan dengan Torres dalam formasi 4-4-2.

Utak-atik peran Griezmann ini akan diuji kembali ketika Atleti menjamu Getafe di Stadion Vincente Calderon pada Selasa (22/9). Dengan Martinez, Torres, dan Correa bisa diturunkan, maka Simeone tak memiliki paksaan untuk menurunkan Griezmann sebagai ujung tombak murni dan kembali bisa memberikan peran bebas kepadanya.

Torehan gol dan assist tentu akan membuktikan bahwa bergentayangan menjadi salah satu kunci kesuksean Griezmann musim ini.  

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER