Jakarta, CNN Indonesia -- Dua raksasa tenis, Rafael Nadal dan Novak Djokovic, bertemu dengan Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, serta mengunjungi tempat terjadinya peristiwa bom Bangkok.
Petenis nomor satu dunia Djokovic dan pemenang grand slam 14 kali Rafael Nadal sedang berada di Thailand untuk melakukan pertandingan eksebisi. Laga itu digelar untuk meningkatkan kepercayaan terhadap keamanan Thailand setelah terjadinya ledakan bom yang menewaskan 20 orang, termasuk di antaranya 14 orang asing.
Insiden bom teroris terbesar sepanjang sejarah Thailand itu membuat industri pariwisata dalam negeri mengalami kemerosotan. Padahal sektor pariwisata Thailand yang menjadi salah satu sektor unggulan negara tersebut, baru saja bangkit setelah mengalami pukulan pasca ketidakstabilan politik tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah-tengah hujan, Nadal dan Djokovic juga mengunjungi kuil Erawan, tempat terjadinya lokasi bom bangkok, untuk meletakkan untaian bunga.
Sebelumnya Nadal dan Djokovic yang mengenakan jaket sutra berwarna biru dan kuning khas Thailand, memberikan raket kepada Prayuth dan berbincang dengannya melalui seorang penerjemah.
Prayuth meminta keduanya untuk mempromosikan pariwisata Thailand.
"Kami sangat senang kedatangan dua petenis kelas dunia," kata Prayuth. "Saya harap Anda akan mendorong tingkat kepercayaan."
Terakhir kalinya Djokovic datang ke Thailand adalah pada 2008 lalu ketika ia kalah di final Thailand Terbuka dari Jo-Wilfried Tsonga. Sementara itu Nadal datang ke Bangkok pada 2010 untuk mengikuti turnamen yang sama dan kemudian kalah di semifinal.
Keduanya akan berhadapan dengan satu sama lain di Stadion Hua Mark, Bangkok, pada pukul 20.00 WIB, pada Jumat (2/10).
(vws)