Bos La Liga Ingin Revolusi dalam Tubuh FIFA

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2015 17:18 WIB
Pengurus FIFA dituding ibarat sebuah mafia yang akan menghilangkan para pengkritiknya dari bagian 'keluarga sepak bola'.
Sejak tahun lalu FIFA sedang digoncang skandal suap dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat terasnya. (REUTERS/Arnd Wiegmann)
Madrid, CNN Indonesia -- Ketua LFP, otoritas Liga Spanyol (La Liga), Javier Tebas mengkritik otoritas sepak bola dunia, FIFA, ibarat sebuah organisasi kriminal atau mafia. Atas dasar itu ia menginginkan sebuah revolusi untuk mengubah itu semua.

"Harus ada perubahan dari dalam. Masa depan sepak bola berada dalam bahaya. Kita semua berada dalam titik ini karena sejauh ini terlalu banyak pendekatan yang lembek," ujar Tebas seperti dikutip dari Marca.

Bahkan Tebas tak segan menyamakan FIFA dengan mafia. Pasalnya otoritas sepak bola itu cenderung menghukum semua pihak yang mengkritik mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Istilah keluarga sepak bola (yang digunakan FIFA) telah salah digunakan. Seharusnya itu mengacu pada mafia Sisilia," ujar Tebas lebih lanjut.

"Jika Anda mengkritik FIFA, mereka akan mengancam mengeluarkan Anda.

Tebas pun mengkritik salah satu keputusan FIFA memindahkan jadwal Piala Dunia 2022 ke bulan November.
Namun, FIFA berkeras keputusan tersebut merupakan solusi terbaik, mengingat kondisi cuaca ekstrem di tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar.

"Mengubah jadwal Piala Dunia ke November menunjukkan (pengurus) FIFA tak mengenal sepak bola, karena hal itu memukul liga-liga Eropa," katanya.

Tantangan La Liga

Berbagai kritik yang mengalir dari mulut Tebas itu pada nyatanya  tak membuat sang kepala LFP itu berminat mencalonkan diri menjadi presiden baru FIFA.

"Saya masih merasa senang di La Liga. Apalagi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujar Tebas menjelaskan, "Kami sedang melakukan revolusi internal dan kami juga masih belum usai dengan kontrol ekonomi klub, yang merupakan poin penting dalam urusan hak siar. Saya memiliki tantangan besar di sini."

Tebas mengatakan dari segi finansial di antara lima liga besar Eropa, klub-klub La Liga memiliki kondisi ekonomi yang memprihatinkan.

"Dalam tiga tahun terakhir, kami telah berusaha mengontrol finansial klub, karena jika kami tidak mengambil alih situasi sepak bola Spanyol akan bangkrut. Memang klub-klub besar akan selamat, tapi sisanya tidak," katanya. (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER