Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya masih mendalami motif serta asal pelaku penyerangan mobil dan bus berpelat nomor D yang terjadi Sabtu (17/10) dini hari tadi.
"Masih kami periksa pelakunya, didalami," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal melalui pesan singkat.
Sebelumnya terjadi beberapa peristiwa penyerangan terhadap mobil dan bus dari kawasan Bandung di sejumlah ruas jalan Ibu Kota pada Sabtu (17/10) dini hari WIB. Penyerangan terjadi di Jalan Tol Kebon Jeruk, dan ruas jalan tol dalam kota Pancoran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan disimpulkan ke situ (ada otak aksi sweeping) dulu," ujar Iqbal seperti dikutip dari
Detikcom.
Polisi tercatat sudah mengamankan tiga anak berusia 12-14 tahun sejak terjadinya peristiwa penyerangan semalam. Seperti dikutip dari Detikcom, ketiga anak itu mengaku hanya bermain saat ditangkap oleh aparat kepolisian semalam.
"Bensin motor kami habis, terus kami disetop sama polisi," kata salah seorang di antara mereka.
Ketiga anak yang diamankan berasal dari kawasan Tambora, Jakarta Barat. Mereka mengaku bukan bagian dari kelompok suporter Persija, The Jakmania.
"Kagak (tidak) ngefans sama Persija," kata salah satu bocah tersebut.
Ketiga anak tersebut ditangkap terkait pengeroyokan pemuda asal Jawa Tengah di Senayan. Namun, belakangan polisi menduga tiga ABG ini terlibat peristiwa pelemparan batu ke bus pariwisata yang terjadi dini hari tadi.
Sejumlah aksi penyerangan itu terjadi satu hari sebelum laga final Piala Presiden 2015 yang melibatkan Persib Bandung melawan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (18/10).
Laga final tersebut hingga kini masih dibayang-bayangi aksi kerusuhan antara suporter Persib, Bobotoh, dengan pendukung Persija Jakarta, The Jakmania. Pihak Polda Metro Jaya pun telah memberlakukan status Siaga Satu untuk Jakarta.
(har)