Jakarta, CNN Indonesia -- Lewis Hamilton yang sedang luar biasa bahagia, berharap pencapaiannya dalam dunia balapan bisa menginspirasi orang lain, sama seperti Ayrton Senna yang memantik imajinasinya ketika ia masih seorang anak laki-laki.
Hamilton baru saja merayakan gelar juara dunia ketiganya dengan memenangi GP Amerika Serikat, di Texas, Minggu (25/10) waktu setempat.
"Saat ini saya benar-benar dilimpahi perasaan senang," kata pebalap asal Inggris tersebut kepada wartawan seusai ia menyamai jumlah gelar juara dunia Senna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat sulit untuk menemukan kata-kata. Saya masih ingat kejuaraan Inggris pertama saya, ketika saya dan ayah menyetir pulang ke rumah sambil menyanyikan "We are the Champions'... dan Anda tahu, rasanya sangat gila jika memikirkan bahwa saya saat ini adalah tiga kali juara dunia Formula 1."
Pada sore hari dengan kondisi cuaca naik turun karena hujan badai, Hamilton akhirnya menuntaskan ambisinya. Semula ia terlihat harus menunda pesta perayaan hingga satu pekan lagi.
Dengan rekan setimnya, Nico Rosberg, memimpin sepanjang balapan, gelar juara dunia Hamilton terlihat akan melayang. Namun sang pebalap Jerman lah yang kemudian tergelincir dan memberikan Hamilton ruang untuk menyalip serta mengambil alih podium pertama.
Tiba-tiba saja, tanpa terduga, ia kini menjadi pebalap Inggris pertama yang memenangi gelar juara dunia secara beruntun. Ia juga menjadi pebalap kesepuluh sepanjang sejarah yang bisa memenangi lebih dari dua gelar juara dunia.
"Saya berutang banyak kepada ayah saya, kepada keluarga saya yang selama ini menopang saya dan juga berkorban banyak agar saya bisa ada di tempat ini. Dan juga pada energi positif dari para penggemar yang berpergian ke seluruh dunia," kata Hamilton.
"Saya menyadari, sementara saya memang senang memacu mobil Formula 1, ini adalah cara yang tepat bagi saya untuk menginspirasi anak-anak muda."
"Jangan pernah menyerah untuk menggapai mimpimu, harapanmu, dan keinginanmu."
Hamilton juga memberikan sanjungan untuk Rosberg, yang terlihat dalam suasana hati buruk.
Pembicaraan mengenai Senna sendiri tak terhindarkan.
Mengulangi raihan pebalap Brasil yang tewas di GP San Marino pada 1984 itu adalah ambisi Hamilton sejak ia melihatnya di televisi sebagai seorang bocah.
Sepulang sekolah, Hamilton muda akan memasang video rekaman balapan-balapan terbaik Senna, bermimpi suatu hari ia akan melakukan hal serupa.
Hamilton telah melewati capaian Senna mendapatkan 41 kemenangan. GP Amerika Serikat adalah kemenangan ke-43 Hamilton.
Gelar juara dunia ketiga, menurut Hamilton, adalah hal yang membuatnya "menjejak bumi".
"Selalu menyenangkan untuk menyamai tiga gelar yang juga dimiliki Ayrton," katanya.
"Tentu saja ia tidak berasal dari negara yang sama dengan saya, namun ia adalah orang yang menginspirasi saya sejak kecil. Sekarang saya...saya tidak tahu yang akan terjadi kemudian. Tidak ada orang lagi yang bisa saya lihat, saya samai, atau saya tiru."
"Saat ini saya sedang membawa tongkat estafet untuk diri saya sendiri dan Ayrton, dan saya akan membawanya sejauh mungkin, sekuat mungkin, dan saya akan terus melaju dan melihat sampai mana saya bisa membawanya."
(vws)