Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Keselamatan MotoGP Franco Uncini menampik tudingan hukuman yang diterima pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, terlampau ringan, setelah disinyalir menendang Marc Marquez dalam MotoGP Malaysia, Minggu (25/10).
Akibat insiden itu Race Direction memberi hukuman penalti tiga poin dan membuat Rossi akan memulai balap pada seri terakhir di Valencia dengan start paling belakang.
Seri terakhir MotoGP 2015 akan digelar di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, 8 November 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uncini mengatakan penalti atas insiden Rossi-Marquez telah dipertimbangkan secara layak.
"Begitu kami lihat kejadian itu, kami segera memberikan Valentino penalti. Bagi kami itu jelas terlihat bahwa ia (Valentino) mendorong Marquez ke luar jalur. Namun kami memutuskan untuk membiarkan balapan tersebut (tetap berlangsung), berbicara kepada para pebalap, dan meninjau kembali insiden itu," tuturnya seperti yang dikutip dari
Fox Sports Asia.
Insiden Rossi-Marquez itu menimbulkan pro dan kontra di dunia balap. Sebagian menilai Marquez yang bersalah karena terlalu memprovokasi, sebagian lagi menilai hukuman penalti tiga poin yang diberikan pada Rossi itu kurang.
Rekan satu tim Rossi, Jorge Lorenzo, bahkan ikut menyudutkan rivalnya dalam perburuan titel juara dunia tersebut. Dia mengatakan hukuman ringan diberikan karena nama besar Rossi.
"Keputusan yang diambil begitu penting, dan tidak karena yang melakukan adalah Rossi, karena ini akan mempengaruhi hasil dari kejuaraan ini secara keseluruhan. Lamanya keputusan yang diambil adalah hanya karena kebutuhan untuk mengevaluasi dengan baik setiap aspek yang ada," tutur Uncini.
Uncini pun mengungkapkan Race Direction tak dapat memastikan kesengajaan menendang yang dilakukan Rossi karena kurangnya bukti untuk memastikan hal tersebut. Walau begitu tetap diakui ada kontak dari Rossi yang membuat Marquez tergelincir.
"Dengan kurangnya bukti, kami abstain dari penilaian gerakan kaki tersebut," katanya. "Kaki itu bisa saja tergelincir lantaran kontak antar kedua pebalap tersebut begitu dekat."
Adapun tentang kritik terhadap Marquez, yang juga diungkapkan Rossi bahwa pebalap berusia 22 tahun itu ingin membuatnya dalam masalah, Uncini mengatakan tak ada pelanggaran peraturan yang dilakukan Marquez. Walaupun, lanjutnya, aksi Marquez tidak disukai publik.
Uncini mengakui bahwa cara Marquez yang hendak menyalip Rossi pada waktu itu memang ekstrem, tetapi masih dalam batasan.
"Anda dapat menentukan kecepatan Anda dengan mempertimbangkan degradasi ban, bensin, mesin. Walau dengan suspensi, kami tidak memiliki bukti bahwa Marc menghambat Rossi dengan suatu tujuan. Selama mereka berada dalam aturan, silahkan saja," katanya.
"Mereka hebat dan merupakan tontonan besar. Anda dapat beranggapan bahwa Marquez mencoba menantang, tapi Rossi bersikap beda. Dan ketegangan di hari-hari sebelumnya adalah satu arah: Valentino menuduh Marc memihak (Jorge) Lorenzo, namun pebalap Spanyol itu selalu membantahnya," ujar Uncini menanggapi ketegangan sebelum
raceday MotoGP Malaysia.
(kid/kid)