Jakarta, CNN Indonesia -- Jorge Lorenzo, 28, berpeluang meraih titel juara dunia yang ke tiga sepanjang kariernya di MotoGP sejak 2008 silam.
Jelang seri terakhir MotoGP 2015 di Valencia pada akhir pekan ini, Lorenzo berada di peringkat kedua klasemen pebalap sementara. Ia tertinggal tujuh poin dari pebalap di puncak klasemen yang juga rekan satu timnya di Movistar Yamaha, Valentino Rossi.
Rossi telah mendapat penalti tiga poin dan akan melakoni start paling belakang akibat insiden di Malaysia. Insiden Malaysia yang memanaskan kontroversi mengenai koneksi Spanyol yang mendukung Lorenzo untuk juara versus koneksi Italia yang menyokong Rossi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rossi sedang mengajukan banding atas penalti yang dikenakan pada dirinya ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS).
Dan, Lorenzo yang diklaim mendapat sokongan dari pebalap Spanyol, Marc Marquez, ingin ikut terlibat dalam penyelidikan CAS dengan memaparkan pandangannya.
Namun, seperti dilaporkan pada dini hari tadi, CAS telah menolak permintaan itu.
Baca: Penolakan CAS Atas Intervensi Lorenzo
Ajang MotoGP 2015 ini adalah musim kedua dalam perburuan juara dunia secara langsung. Sebelumnya Lorenzo dan Rossi sempat bersaing di peringkat satu-dua untuk merebut titel juara dunia pada 2009.
Kala itu Rossi yang menjadi juara dunia. Rossi tak terkejar di puncak klasemen, setelah pada seri ketiga terakhir musim 2009 Lorenzo mengalami tabrakan dengan Nicky Hayden di Australia.
Sempat digoyang rumor akan pindah ke Honda atau Ducati, Lorenzo memilih bertahan bersama Yamaha pada akhir 2009. Keputusan yang tepat karena pada musim 2010, Lorenzo berhasil meraih titel juara dunia pertamanya.
Berawal dari Kejuaraan MinicrossPerjalanan balap Lorenzo diawali dari kejuaraan Minicross pada 1995 silam. Seperti dikutip dari situs Movistar Yamaha, Lorenzo lahir di pulau Balearic, Mallorca, Spanyol pada 4 Mei 1987.
Lorenzo cilik mulai belajar mengendarai sepeda motor mini di rumahnya. Pada 1995, ketika usia delapan tahun, Lorenzo memenangkan kejuaraan minicross di Balearic. Pada saat yang sama, Rossi telah berada di ajang balap motor di kelas 125 cc (sekarang setara kelas Moto3) bersama tim Rotax Aprilia.
Setahun kemudian, ketika Lorenzo masih merajai kejuaraan sepeda motor junior di pulau tempat tinggalnya, Rossi berhasil memenangkan balap 125cc pertamanya.
Kemudian, pada 1997, Lorenzo telah lulus dari kompetisi balap motor internasional. Di sisi lain, pada tahun yang sama Rossi menjadi juara dunia 125cc dengan torehan 11 kemenangan dari 15 balapan.
Lorenzo pernah tercatat sebagai pebalap termuda yang pernah ada dalam ajang balap 125cc. Ia masuk ke kelas ketiga balap motor tersebut pada 2000 setelah mendapat dispensasi khusus dalam ajang balap di seri Spanyol. Kala itu usia Lorenzo baru 13 tahun.
Lorenzo baru merasakan balap penuh selama semusim di 125cc bersama tim Derbi pada 2002. Dua tahun bersama Derbi, Lorenzo naik kelas ke 250 cc bersama tim Honda lalu pindah ke Aprilia.
Setelah dua kali menjadi juara dunia bersama Aprilia, Lorenzo naik kelas ke MotoGP dan menjadi mitra Rossi di tim Yamaha. Dan, setelah Rossi memilih hengkang ke Ducati kurun waktu 2011-2012, Lorenzo bermitra dengan pebalap Amerika Ben Spies.
Kini, sejak 2013 silam, Lorenzo pun bermitra kembali dengan Rossi di tim Yamaha.
Selanjutnya, setelah seri terakhir di Valencia, setelah juara dunia 2015 ditentukan, entah bagaimana nasib Lorenzo. Apakah dia akan tetap bertahan di Yamaha atau hengkang mengingat Rossi masih memiliki semusim lagi bersama tim Garpu Tala tersebut.
Baca: Menerka Masa Depan Lorenzo dan
Pecah Kongsi Yamaha-Lorenzo (kid)