Yamaha Akui Sulit Urus Rossi-Lorenzo

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Selasa, 10 Nov 2015 07:46 WIB
Yamaha mengakui bahwa ada konsekuensi besar saat mereka memiliki Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo sebagai pebalap mereka.
Yamaha mengakui sulit mengurus Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo lantaran rivalitas yang mereka miliki. (REUTERS/Marcelo del Pozo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai pabrikan besar, Yamaha jelas ingin timnya diperkuat oleh nama-nama hebat. Karena itulah mereka memasang Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi sebagai pebalap mereka meski mereka menyadari sulitnya untuk memiliki dua juara dunia dalam tim yang sama.

Saat Rossi masih bersinar di musim 2008 dan 2009, Lorenzo masihlah pebalap debutan sehingga belum ada pertentangan yang berarti di antara mereka berdua.

Keberhasilan Lorenzo menjadi juara dunia 2010 kemudian terbukti membuat Rossi merasa tersisih dan memilih memulai petualangan baru bersama Ducati. Saat itu rivalitas Lorenzo-Rossi sudah mulai terasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kembali ke Yamaha musim 2013, Rossi tak langsung mendapatkan ritme terbaik sehingga rivalitas Lorenzo-Rossi belum terlalu mencolok.

Barulah ketika musim Lorenzo dan Rossi sama-sama memiliki performa bagus musim ini, rivalitas keduanya kembali berkobar, bahkan lebih besar dibandingkan tahun 2010.

"Kami sangat puas, senang, dan tentunya memberikan selamat kepada dua pebalap kami atas musim luar biasa yang mereka tampilkan."

"Sayangnya semua tahu bahwa hanya ada satu pebalap yang bakal jadi juara, dan inilah 'masalah' yang bakal dihadapi bila memiliki dua pebalap hebat dalam satu tim," ujar Direktur Pelaksana Yamaha Lin Jarvis.

Jarvis sendiri menyadari besarnya kekecewaan Rossi lantaran gagal jadi juara setelah terus memimpin sepanjang musim.

"Rossi menjalani luar biasa dan akhirnya kalah dengan selisih lima poin di seri terakhir tentu akan terasa berat baginya."

"Namun kita tidak bisa memutar waktu kembali ke belakang. Lebih baik segera fokus pada kesempatan di masa depan," tutur Jarvis.

Dalam beberapa waktu terakhir, tensi persaingan Rossi-Lorenzo memang meningkat tajam. Lorenzo yang tak terlibat insiden Rossi-Marc Marquez di Sepang turut berkomentar.

Hal ini memancing Rossi untuk melakukan serangan balik dan mereka pun sering perang kata-kata hingga seri Valencia.

"Dalam 10 hari terakhir situasi yang kami hadapi cukup sulit. Tidak mudah untuk mengurus seorang juara dan tentunya akan lebih sulit mengurus dua juara dunia dalam tim yang kamu naungi," ucap Jarvis.

Namun dalam situasi sulit tersebut Jarvis merasa tertolong bahwa dirinya tidak berasal dari Spanyol ataupun Italia.

"Satu hal yang membantu saya adalah saya tidak berasal dari Spanyol dan Italia. Mungkin itu bisa disebut gurauan namun juga bisa dianggap kenyataan."

"Sentimen nasionalisme akan terus dikaitkan dalam situasi tersebut. Bila Spanyol harus mendukung Spanyol dan bila Italia harus mendukung Italia. Pengalaman yang saya miliki juga membantu saya untuk terus bersikap tenang di situasi yang kami hadapi," ucap Jarvis yang berasal dari Inggris ini. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER