Jakarta, CNN Indonesia -- Jorge Lorenzo menegaskan bahwa dirinya sangat berhasrat bisa mengakhiri kariernya di MotoGP bersama Yamaha dan tak pindah ke pabrikan lain.
Lorenzo sempat dikabarkan bakal dipecat oleh Yamaha setelah beradu argumen dengan Valentino Rossi di beberapa seri terakhir. Lorenzo terus menyerang Rossi saat Rossi terlibat insiden dengan Marquez, padahal Lorenzo sendiri tidak terlibat dalam insiden tersebut.
Tak lama kemudian, Yamaha pun menegaskan bahwa musim 2016, Yamaha bakal tetap diperkuat oleh Lorenzo dan Rossi. Lorenzo sendiri berharap kontraknya dengan Yamaha bukan hanya hingga akhir 2016, melainkan terus berlanjut sampai ia menyudahi kariernya di MotoGP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya masih memiliki kontrak satu tahun lagi di Yamaha, namun saya berharap Yamaha adalah pabrikan yang saya bela sepanjang karier saya di Moto GP."
"Saya ingin mengakhiri karier di Yamaha dan itu bakal jadi mimpi buat saya. Saya telah menyamai catatan Wayne Rainey dan Eddie Lawson dalam hal jumlah gelar juara dunia bersama Yamaha, karena itulah saya bahagia ada di pabrikan ini," tutur Lorenzo seperti dikutip dari Deportes El Pais.
Setelah berhasil menjadi dua kali juara dunia 250cc, Lorenzo memutuskan bergabung dengan Yamaha pada 2008. Pilihan tersebut bukan merupakan pilihan yang mudah lantaran di sana sudah ada Rossi yang sukses mengangkat performa Yamaha di dekade 2000-an.
Namun tak butuh waktu lama, Lorenzo sukses menggeser Rossi dan jadi andalan Yamaha. Di musim ketiganya, Lorenzo sudah sukses jadi juara dunia. Hal ini pula yang membuat Rossi merasa tersingkir dan akhirnya memilih memulai petualangan baru bersama Ducati.
Ketika Rossi kembali ke Yamaha pada 2013, Lorenzo sudah bukan lagi pebalap muda. Ia sudah menjadi sosok yang sejajar dengan Rossi.
Kini dengan koleksi tiga gelar di tangan plus usia yang baru menginjak 28 tahun, Lorenzo jelas masih menyimpan peluang besar untuk menambah koleksi gelarnya.
"Pada awalnya, keberhasilan meraih titel ketiga memberikan kegembiraan yang begitu meledak dalam diri saya dan itulah perasan paling spesial yang bisa didapatkan."
"Selanjutnya, emosi yang saya rasakan tentunya bergantung pada bagaimana saya memperoleh titel tersebut. Dengan cara meraih gelar yang saya dapatkan, rasanya tidak ada cara lain yang lebih dramatis daripada hal tersebut," kata Lorenzo menggambarkan gelar ketiganya bersama Yamaha.
(ptr/ptr)