Pertama Kali, Rossi dan Marquez Memiliki Pandangan Sama

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2015 12:19 WIB
Valentino Rossi dan Marc Marquez mengungkapkan pandangan yang sama tentang penggunaan sistem Unit Kontrol Elektronik (ECU) tunggal pada musim balap 2016.
Marc Marquez (kiri) dan Valentino Rossi (kanan) tak akur sejak dua seri terakhir perburuan gelar juara dunia MotoGP 2015. Rossi menuding melakukan konspirasi guna membantu Jorge Lorenzo jadi juara dunia.(REUTERS/Albert Gea)
Jakarta, CNN Indonesia -- MotoGP 2015 berakhir dengan drama perseteruan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez. Dua pebalap itu memang tidak bersaing dalam perburuan gelar juara, namun Rossi menuding Marquez berkonspirasi untuk membantu Jorge Lorenzo jadi juara dunia.

Perdebatan pun terjadi antara keduanya dalam tiga seri terakhir MotoGP 2015. Namun, kini untuk pertama kalinya sejak seri terakhir di Valencia, kedua pebalap itu memiliki pandangan yang sama.

Baik Rossi maupun Marquez, secara terpisah mengungkapkan pandangan mereka yang sama mengenai rencana penggunaan sistem Unit Kontrol Elektronik (ECU) tunggal pada musim balap 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya membicarakan aturan baru itu usai tes di Valencia secara terpisah, Selasa (10/11). Rossi adalah yang pertama berbicara tentang rencana aturan baru dalam MotoGP 2016 itu.

"Saya sudah mencoba (sistem) elektronik baru untuk tahun depan dan ini akan menjadi sebuah masalah besar - maksud saya ini seperti kita kembali ke masa lalu. Seperti di 2008 - 2009," ujar Rossi seperti dikutip dari Crash.

Bagi para pebalap, kata Rossi, penerapan sistem itu adalah sebuah langkah mundur. Pasalnya, para pebalap akan kesulitan di atas motor dan akan menggerutu seperti, 'Sial!! (Sistem) ini tidak bekerja.'

"Namun, di sisi lain, ini akan menjadi hal yang bagus dalam kompetisi balap. Kaerna akan lebih sulit untuk menciptakan waktu lap yang sama. Pasalnya motor menjadi lebih sulit untuk dikendarai. Jadi akan lebih bagus untuk pertempuran saat balapan, dan bisa menjadi lebih menyenangkan," ujar pria berusia 36 tahun tersebut.

Sementara itu Marquez, di tempat tim Repsol Honda, usai melakukan tes mengatakan dalam uji coba tersebut motor pada musim 2015 dinilainya cocok dengan perangkat lunak yang direncanakan digunakan pada musim depan.

Namun, lanjut juara dunia MotoGP dua kali itu, timnya harus memiliki lebih banyak waktu untuk mendapatkan setelan serta cara kerja yang pas.

Sama halnya seperti Rossi, Marquez pun menilai penggunaan sistem ECU tunggal itu sebagai sebuah langkah mundur.

"Namun, kami tetap bekerja, terutama dalam hal aklerasi dan kontrol traksi, dan torsi yang harus kami kembangkan. Koneksi dengan gas. Kemudian di tes terakhir kami akan mencoba mesin baru (untuk 2016), tetapi jujur saja ini sulit untuk mendapatkan respon yang benar karena kami harus membenahi dulu perangkat lunak elektronik," kata Marquez.

Lebih lanjut, pebalap asal Spanyol itu menggunakan aturan penggunaan sistem perangkat lunak untuk musim depan itu malah menjadi lebih mengkhawatirkan dirinya dibandingkan ban baru. Musim depan para pebalap MotoGP akan menggunakan ban baru yang disuplai Michelin.

"Saya pikir Michelin telah melakukan sebuah pekerjaan yang bagus," katanya.

Sistem ECU tunggal itu dikembangkan bersama pabrikan Honda, Yamaha, Ducati, dan penyelenggara MotoGP Dorna. Regulasi itu disepakati pada tengah musim ini untuk diaplikasi pada 2016 mendatang.

Simak jalan ceritanya di: Episode Final MotoGP 2015 (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER