Jakarta, CNN Indonesia -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meminta pemerintah segera menyerahkan usulan nama-nama untuk bekerja sama dalam Komite Ad-Hoc reformasi sepak bola nasional yang sebelumnya diminta oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Berdasarkan keputusan hasil kunjungan delegasi bersama FIFA-AFC awal November lalu, Komite Ad-Hoc harus terbentuk paling lambat pada 13 November 2015.
Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim, mengatakan setelah terbentuk akan dilakukan rapat untuk membuat tahapan dan kerangka acuan mengenai bagaimana komite tersebut akan bekerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rapatnya mungkin di medio tanggal 20 pada November ini, untuk rapat pertama ad-hoc mungkin akan dihadiri perwakilan delegasi bersama, tapi kemungkinan tim dari AFC," kata Azwan.
PSSI sendiri mengaku telah menjalin koordinasi dengan pihak pemerintah terkait hal tersebut.
"Secara informal, PSSI sudah menjalin koordinasi dan mudah-mudahan positif," ucap Azwan.
Azwan mengatakan PSSI dan pemangku kepentingan sepak bola lainnya sudah menyerahkan usulan nama untuk Komite Ad-Hoc sejak Senin (9/11).
"Nama dan berapa elemen yang terlibat di situ nanti saja kita bicarakan setelah FIFA melakukan finalisasi jumlah elemennya dan individunya karena yang akan membentuknya adalah FIFA bukan PSSI," kata Azwan.
PSSI mengakui nama yang diusulkan dari pihak pemerintah untuk menjadi bagian dalam Komite Ad-Hoc masih ditunggu FIFA.
"Kabar terakhir dari sekretaris delegasi FIFA-AFC James Johnson pemerintah memang belum memasukkan nama, mungkin sedang dalam proses dan mudah-mudahnya tenggat waktunya bisa dipenuhi oleh pihak pemerintah," kata Azwan.
Sementara itu, juru bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto, mengatakan pihaknya masih menunggu surat resmi dari FIFA mengenai keikutsertaan pemerintah dalam pembentukan Komite Ad-Hoc.
"Waktu itu pemerintah memang diundang (terlibat dalam komite ad-hoc), tapi hingga saat ini undangannya belum ada. Bagaimana mau ikut jika tugasnya saja belum jelas, rinciannya belum jelas, TOR belum jelas," ujar Gatot saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu (11/11) sore.
Kendati demikian, Gatot sendiri mengaku masih berhubungan dengan sekretaris delegasi FIFA-AFC, James Johnson, dalam kurun satu pekan terakhir.
"Saya berkomunikasi langsung dengannya, tapi masak undangan lewat sms?" ujar Gatot melanjutkan.
Seandainya pemerintah belum juga menyerahkan usulan wakilnya kepada FIFA, maka proses selanjutnya akan diserahkan sepenuhnya kepada delegasi bersama mengingat belum adanya diskusi lebih lanjut mengenai konsekuensi apabila hal itu terjadi.
(kid/antara)