Jakarta, CNN Indonesia -- Skandal doping yang diduga dilakukan secara tersistematis di Rusia tampaknya membuat presiden negara itu malu. Akhirnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin, disebut telah memerintahkan investigasi atas tudingan skandal doping terbesar dalam sejarah atletik dunia itu.
Putin mengatakan ia menginginkan 'kerja-sama profesional' bersama Badan Antidoping Dunia (WADA).
Sebelumnya, pada awal pekan ini, panel Komisioner WADA mengumumkan tentang skandal doping di Rusia dan menyarankan agar Negara Beruang Merah itu diskors dari ajang internasional termasuk Olimpiade 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini harus terbuka," kata Putin seperti dikutip dari
BBC Sport, Kamis (12/11). "Sebuah kontes olahraga hanya menarik ketika itu dilakukan dengan jujur."
Putin menegaskan mereka yang bertanggungjawab atas persoalan tersebut harus cepat ditemukan.
"Saya meminta menteri olahraga dan seluruh kolega kami yang terkait secara langsung atau tidak dengan olahraga untuk menaruh perhatiannya yang terbesar terhadap isu ini," ucap Putin.
"Sangat penting kita melakukan investigasi internal dan - saya ingin menggarisbawahi - ini menyediakan kerja-sama profesional paling terbuka dengan struktur anti-doping internasional."
Presiden organisasi atletik dunia (IAAF) Sebastian Coe menyatakan pihaknya memberi waktu kepada federasi atletik Rusia untuk menanggapi laporan WADA tersebut dengan tenggat waktu Jumat (13/11).
Presiden Komite Olimpiade (IOC) Thomas Bach mengatakan pada Rabu (11/10) organisasinya 'tidak berwenang' untuk mencoret Rusia dari cabang-cabang olahraga atletik di Olimpade 2016. Ia meminta IAAF yang memtuskan.
Bach mengatakan IOC akan terus menerapkan sebuah kebijakan tidak adanya toleransi untuk doping dan medali Olimpiade akan ditarik dari atlet Rusia manapun yang tertulis dalam laporan WADA jika terlibat dalam skandal doping.
"Kami memiliki rekam jejak yang akurat," ujar Bach. "Kami akan menjaga atlet agar tetap 'bersih'."
(kid)