Nasib Rusia di Olimpiade Terancam Sanksi Doping

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Selasa, 10 Nov 2015 14:39 WIB
IAAF memberi waktu kepada Rusia untuk menyikapi laporan Badan Antidoping Dunia (WADA) yang menguak skandal doping terbesar dan sistematis yang terjadi di sana.
Ilustrasi atletik. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nasib keikutsertaan Rusia dalam ajang atletik internasional, termasuk dalam Olimpiade 2016 nanti terancam karena skandal doping. Skandal doping itu diklaim sebagai yang terbesar yang pernah ada di dunia.

Badan Antidoping Dunia (WADA) dalam laporannya merekomendasikan kepada organisasi atletik dunia (IAAF) untuk menskors Rusia dari semua kompetisi atletik. Seruan serupa disampaikan pula kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Sugesti untuk memboikot Rusia itu diputuskan WADA berdasarkan hasil laporan panel yang dipimpin komisioner WADA Dick Pound. Tak hanya itu dalam laporan itu pun panel menyarankan lima atlet atletik Rusia diberi sanksi seumur hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya harap semua olahraga akan melihat kembali tata kelola antidoping mereka karena keberadaan mereka mungkin berisiko. Opini publik akan melihat bahwa semua (organisasi) Olahraga (di dunia) ini korup," ujar Pound seperti dikutip dari Reuters yang juga merujuk pada skandal keuangan di organisasi sepak bola dunia (FIFA).

Panel penyelidikan WADA yang dipimpin Pound itu menemukan adanya kecurangan secara sistematis dalam uji doping di Rusia. Selama 11 tahun penyelidikan muncul 350 halaman laporan panel yang dipublikasi pada pekan ini.

Pound menyatakan sebuah budaya curang yang mengakar di semua level telah menyebar dan berjalan lama di Rusia dalam uji doping tersebut.

Presiden IAAF Sebastian Coe mengatakan dirinya  terkejut dan waspada atas skala temuan dari Rusia tersebut.

"Ini adalah hari-hari yang gelap," ujar Coe.

Ia pun memberi waktu kepada Rusia untuk merespon hasil temuan WADA. Setelah akhir pekan itu terlewati, Coe mengatakan, Dewan IAAF akan mendiskusikan sanksi yang memungkinkan diberi kepada Rusia.

Di satu sisi, tukas Pound, temuan tersebut sangat mengganggu dan lebih buruk daripada yang dikira.

Salah satunya laboratorium yang telah mendapat akreditasi dari WADA di Moskow, Rusia, telah menghancurkan lebih dari 1417 sampel sesaat sebelum inspeksi tim audit WADA.

Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko berang atas temuan WADA dan menyatakan tak ada alasan berdasar atas tudingan terhadap atlet dan negaranya tersebut. Ia pun mengklaim penghancuran sampel itu dilakukan justru karena permintaan WADA.

"(Keputusan WADA) ini hanyalah sebuah rekomendasi... Tetapi saya tidak dapat mengatakan IAAF akan mengikuti ini," tukas pejabat sementara presiden Federasi Atletik Rusia (ARAF) Vadim Zelichenok.

Pada Olimpiade 2012 lalu di London, Rusia berada di peringkat kedua di belakang Amerika Serikat dalam kejuaran atletik yakni 17 medali di mana delapan di antaranya emas.

Sementara itu, seperti dilansir BBC Sport, interpol menyatakan akan terlibat dalam penyelidikan korupsi pada tingkat global di berbagai organisasi atletik.

Pekan lalu, jaksa di Prancis menuduh mantan presiden IAAF terlibat dalam skandal ini. Mantan presiden itu diduga menerima uang sogokan, terutama dari Rusia, untuk 'menutupi' skandal pemakaian doping. (kid)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER