Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mendapat kunjungan dari perwakilan Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) DKI Jakarta. Dalam pertemuan tersebut Basuki mengatakan ada pembahasan tentang dualisme yang terjadi di tubuh PBSI.
"Tadi mereka mengatakan mau menggelar pertandingan, sekaligus ingin membuat kepengurusan baru. Jadi kabarnya ada dualisme kepengurusan," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/11).
Dalam pertemuan tersebut Ketua Umum Pengprov PBSI DKI, Alex Tirta, mengaku ada kepengurusan lain yang dipimpin oleh Icuk Sugiarto. Oleh sebab itulah Alex dan kawan-kawannya mendatangi Ahok, sapaan Basuki, untuk mendapatkan klarifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan cerita yang didapat Ahok, PBSI DKI pimpinan Alex tidak pernah menerima uang dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Uang dari KONI, diakui Alex malah diberikan kepada PBSI kubu Icuk.
"Dia (Alex) protes karena KONI malah memberikan uang ke versi Icuk. Ini harus saya cek surat-suratnya juga apakah benar melakukan rapat atau hanya memakai baju saja," ucap Ahok.
Sayangnya hingga kini Ahok mengaku belum membaca surat perihal kepengurusan PBSI DKI Jakarta tersebut. Dia meminta semua pihak bersabar, karena yang penting adalah membaca surat-surat tentang kepengurusannya.
"Intinya mereka mengaku resmi, tapi KONI memberikan uang ke versi Icuk. Saya juga belum lihat suratnya" ujar Ahok.
Tak hanya fokus membahas dualisme, pertemuan PBSI DKI dan Ahok juga membahas soal pembangunan infrastruktur bagi para pebulutangkis yang bernaung di bawah PBSI.
Alex mengungkapkan pihaknya sangat butuh dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait lahan untuk sarana dan prasarana mereka.
"Beliau menawarkan lahan gedung olahraga yang ada di DKI (ke PBSI), dan rencananya akan diperbaiki oleh kami," kata Alex.
Sementara itu Ahok mengungkapkan PBSI DKI bisa memanfaatkan gedung olahraga BUlungan milik Pemprov karena fungsi serta standarnya sudah internasional.
"Bagian atasnya mau digunakan mall atau apartemen silakan, tapi tetap tanah milik DKI. Saya tak mau kejar biaya untuk merawat GOR," katanya.
Dia pun memastikan agar penggunaan GOR pun tidak perlu pungut biaya. Menurutnya bukan suatu hal lucu saat orang ingin berolahraga tapi masih tetap ditagih uang.
(har)