Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Etik FIFA telah memberikan peringatan dan juga denda bagi presiden Federasi Sepak Bola Spanyol yang juga anggota Komite Eksekutif FIFA, Angel Maria Villar. Ia dianggap tidak berperilaku pantas dalam penyelidikan terkait pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Komite tersebut tidak menyebutkan secara rinci perilaku Maria Villar yang membuatnya dijatuhi hukuman denda tersebut.
Melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Villar berkata bahwa ia bahagia namanya telah dibersihkan dari tuduhan yang lebih serius ketimbang menolak untuk bekerja sama. Tapi ia membantah anggapan dirinya kurang bersikap pantas dalam penyelidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Villar, seorang mantan pemain yang menghabiskan kariernya di Athletic Bilbao, telah menjadi presiden RFEF sejak 1988 dan juga berada di Komite Eksekutif FIFA sejak 1998.
Komite Etik FIFA menyatakan bahwa mereka telah mendenda Villar uang sejumlah 25 ribu francs Swiss, atau setara US$25 ribu. Ia didenda karena "gagal untuk berperilaku yang sesuai dengan peraturan umum yang berlaku untuk pejabat teras sepak bola ketika menjalani proses penyelidikan."
Selain memberikan denda kepada Villar, Komite Etik FIFA juga telah menjatuhi sanksi larangan berkegiatan di sepak bola selama enam bulan kepada dua pejabat tinggi dari Asosiasi Sepak Bola Kongo (FECOFOOT).
Dua pejabat tersebut adalah Jean Guy Blaise Mayolas yang menjabat sebagai wakil presiden dan Badji Mombo Wantete, Sekretaris Jenderal FECOFOOT. Keduanya dianggap bersalah menerima gratifikasi.
Pada Desember 2010, FIFA memberikan hak tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 kepada Rusia dan Perancis. Kejaksaan Agung Swiss sedang menyelidiki proses pemilihan tuan rumah tersebut diduga penuh skandal suap tersebut.
(vws)