FIFA Menjatuhkan Denda untuk Presiden Federasi Spanyol

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Jumat, 13 Nov 2015 20:01 WIB
Dianggap tidak berperilaku dengan pantas pada proses penyelidikan, presiden Federasi Sepak Bola Spanyol diberi hukuman denda oleh FIFA.
Komite Etik FIFA menjatuhi hukuman denda kepada presiden Federasi Sepak Bola Spanyol. (REUTERS/Arnd Wiegmann)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Etik FIFA telah memberikan peringatan dan juga denda bagi presiden Federasi Sepak Bola Spanyol yang juga anggota Komite Eksekutif FIFA, Angel Maria Villar. Ia dianggap tidak berperilaku pantas dalam penyelidikan terkait pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Komite tersebut tidak menyebutkan secara rinci perilaku Maria Villar yang membuatnya dijatuhi hukuman denda tersebut.

Melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Villar berkata bahwa ia bahagia namanya telah dibersihkan dari tuduhan yang lebih serius ketimbang menolak untuk bekerja sama. Tapi ia membantah anggapan dirinya kurang bersikap pantas dalam penyelidikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Villar, seorang mantan pemain yang menghabiskan kariernya di Athletic Bilbao, telah menjadi presiden RFEF sejak 1988 dan juga berada di Komite Eksekutif FIFA sejak 1998.

Komite Etik FIFA menyatakan bahwa mereka telah mendenda Villar uang sejumlah 25 ribu francs Swiss, atau setara US$25 ribu. Ia didenda karena "gagal untuk berperilaku yang sesuai dengan peraturan umum yang berlaku untuk pejabat teras sepak bola ketika menjalani proses penyelidikan."

Selain memberikan denda kepada Villar, Komite Etik FIFA juga telah menjatuhi sanksi larangan berkegiatan di sepak bola selama enam bulan kepada dua pejabat tinggi dari Asosiasi Sepak Bola Kongo (FECOFOOT).

Dua pejabat tersebut adalah Jean Guy Blaise Mayolas yang menjabat sebagai wakil presiden dan Badji Mombo Wantete, Sekretaris Jenderal FECOFOOT. Keduanya dianggap bersalah menerima gratifikasi.

Pada Desember 2010, FIFA memberikan hak tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 kepada Rusia dan Perancis. Kejaksaan Agung Swiss sedang menyelidiki proses pemilihan tuan rumah tersebut diduga penuh skandal suap tersebut. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER