Jakarta, CNN Indonesia -- Gianluigi Buffon merupakan salah satu kiper paling dikagumi di dunia saat ini. Namun ternyata Buffon justru mengakui bahwa menjadi kiper bukan pilihan pertama baginya semasa kecil.
Sebagai penjaga gawang yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia itu ternyata tak memulai kariernya sebagai palang pintu terakhir di mulut gawang.
"Saya mulai bermain bola sama seperti bocah-bocah lainnya, yakni bukan sebagai penjaga gawang."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya suka mencetak gol. Kemudian di usia enam atau tujuh saya bermain sebagai pemain tengah dan sebagai sweeper. Sejujurnya saya menyukainya karena saya merupakan anak yang sangat aktif," ujar Buffon pada UEFA.com
Saran dari sang ayah-lah yang kemudian membuat Buffon menjadi Buffon seperti yang sekarang.
"Tampaknya takdir membuat saya menjadi seorang penjaga gawang."
"Ayah saya menyarankan saya mengubah posisi dan mencoba bermain sebagai penjaga gawang," ucap Buffon.
Perubahan posisi itu juga sempat membuat Buffon tak puas dan sempat yakin dirinya akan segera meninggalkan posisinya sebagai penjaga gawang, satu hal yang tak pernah ia lakukan hingga saat ini.
Berbagai gelar di level klub hingga level negara, serta berbagai penghargaan individu yang telah diraihnya. Gianluigi Buffon telah mewarnai dunia sepak bola selama 20 tahun berkiprah di dunia kulit bundar.
Trofi Piala Dunia 2006 adalah salah satu pencapaian terbesar dalam karier Buffon. Ketika itu dirinya mengambil peran vital sebagai dewa pelindung Italia dan hanya kebobolan dua gol sepanjang turnamen berlangsung.
Debut Mengesankan Lawan MilanSejak melakoni debutnya bersama AC Parma --yang kini telah bangkrut-- menghadapi AC Milan, 19 November 1995 silam, Gianluigi Buffon kini telah 20 tahun melanglang buana di dunia sepak bola profesional.
Mendapatkan kesempatan tampil lantaran Luca Bucci cedera, Buffon menjawab kepercayaan pelatih Parma, Nevio Scala. Ia pun mengawal gawang Parma di usia 17 tahun ketika menghadapi Milan.
Meski menghadapi Milan yang saat itu bertabur bintang, Buffon mampu tampil bagus. Ia menggagalkan peluang emas yang didapat George Weah dan Roberto Baggio. Skor 0-0 di akhir pertandingan pun menjadi bukti Buffon tampil bagus saat itu.
Setelah debut mengesankan itu, Buffon terus tampil gemilang hingga membuatnya menjadi penjaga gawang termahal di dunia saat direkrut Juventus dengan banderol 52 juta euro, 2001 silam.
14 tahun berselang sejak kepindahannya ke kota Turin, Buffon kini merupakan pemain dengan penampilan terbanyak dalam sejarah Juventus. Catatan itu membuat dirinya sah memiliki label legenda Juventus ketika pensiun nanti.
(ptr/ptr)