Federer vs Djokovic, Final Ideal di Pengujung Tahun

Reuters/Vetriciawizach Simbolon | CNN Indonesia
Minggu, 22 Nov 2015 14:33 WIB
Partai final di ujung tahun 2015 akan diisi oleh dua petenis papan atas dunia yang jumlah gelarnya tahun ini, jika digabungkan, mencapai 18 gelar.
Partai pamungkas Final ATP Tur terulang kembali pada tahun ini, yaitu Novak Djokovic berhadapan dengan Roger Federer. ( Reuters / Toby Melville)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tahun ini, mengalahkan Novak Djokovic menjadi satu hal yang tampak mustahil dilakukan oleh petenis manapun. Akan tetapi, pada Minggu (22/11), Roger Federer memiliki peluang untuk menaklukkan Djokovic untuk kali kedua dalam satu pekan.

Petenis berusia 34 tahun itu mengakhiri 23 kemenangan beruntun Djokovic dengan menang dua set langsung di babak grup Final ATP Tur. Federer paham ia harus tampil sebaik mungkin jika ingin mengulangi raihan tersebut.

Federer mengalahkan kompatriotnya, Stan Wawrinka, di partai semifinal 7-5 6-3 dan menjaga harapannya mendapatkan gelar ketujuh pada musim ini. Sementara itu, Djokovic menyingkirkan Rafael Nadal di semifinal 6-3 6-3.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua kemenangan itu menciptakan final ideal antara dua petenis yang jumlah gelar Grand Slam-nya jika digabungkan mencapai 27 gelar.

Federer mengatakan bahwa kemenangan pada Selasa lalu tidak memiliki pengaruh sama sekali pada laga malam nanti.

"Memang (laga antara Djokovic dan Federer) ini menjadi keuntungan saya karena saya mendapatkan sedikit kepercayaan diri," kata Federer yang mengantarkan separuh dari enam kekalahan yang diderita Djokovic tahun ini.

"Buatnya itu juga keuntungan karena ia memiliki kesempatan kedua, dan ia kini lagi-lagi berada di final. Ia menampilkan permainan yang hebat."

"Jadi, dengan seluruh kesuksesannya tahun ini, saya pikir kepercayaan dirinya lebih tinggi ketimbang saya."

Tahun yang Mengagumkan

Djokovic yang mendapatkan tiga gelar Grand Slam tahun ini, dan juga menjalani tahun terbaiknya dengan mendapatkan 81 kemenangan - 6 kekalahan, sedang berupaya menutup tahun dengan gelar ke-11 sekaligus gelar ATP keempat sepanjang kariernya.

Nadal menyebut Djokovic sebagai "yang tidak bisa dikalahkan", akan tetapi Federer masih memegang jumlah kemenangan terbanyak dalam pertemuannya dengan Djokovic, yaitu 22-21.

Djokovic juga mengatakan permainan Federer membuatnya tidak nyaman berlaga, terutama ketika hanya ada tiga set untuk diperebutkan ketimbang lima set seperti di Grand Slam.

"Tahun ini, saya sudah kalah tiga kali dari Federer. Sangat sulit untuk mengalahkannya ketika ia sedang di puncak performa," kata sang petenis nomor satu dunia.

"Saya kira ia juga senang berjumpa dengan saya karena ia bisa mengeluarkan seluruh tekniknya, terutama dengan pukuan slice, ia juga maju ke net, dan memotong waktu pengembalian saya. Kami selalu bermain dengan tensi tinggi."

Di final ATP tahun lalu, seharusnya kedua petenis ini saling bertemu. Akan tetapi, Federer undur diri karena cedera punggung yang ia dapatkan di semifinal melawan Wawrinka.

Pertandingan itu sempat menimbulkan ketegangan setelah istri Federer, Mirka, meneriaki Wawrinka dengan sebutan "cengeng". Kali ini, tidak ada drama setelah Federer mampu mengejar ketinggalan di babak pertama dan menang mudah dua set langsung. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER