Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, optimistis penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang dapat berjalan dengan baik. Erick mengatakan Indonesia tidak boleh mempermalukan diri sendiri kalau gagal menggelar Asian Games 2018.
"Asian Games terakhir itu 1962. Mungkin hanya lima negara yang bisa menyelenggarakan Asian Games dua kali. Kita negara besar, masa bikin seperti ini gagal. Malu-maluin kalau gagal," ujar Erick usai melakukan pertemuan di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (25/11).
Erick bersama jajarannya menemui Menpora Imam Nahrawi untuk memberikan rencana induk (master plan) penyelenggaraan Asian Games 2018. Erick mengaku pertemuan berjalan lancar dan rencana induk yang diajukan KOI disambut positif pihak Kemenpora.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Erick mengatakan masih akan dilakukan revisi terhadap rencana induk yang diajukan KOI. Menpora Imam Nahrawi akan melaporkan ke Presiden Joko Widodo jika rencana tersebut dinyatakan sudah tidak memiliki masalah.
Semangat untuk menyelenggarakan Asian Games juga sudah Erick koordinasikan ke Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani. Erick berharap Puan dapat melihat hal ini sebagai suatu hal yang positif.
"Saya rasa inilah intinya, bagaimana pemerintah semua mendukung dan seluruh pihak yang ada juga mendukung. Karena waktunya juga mepet, jadi rencana induk ini yang kami dorong. Alhamdulillah dua-tiga hari ini banyak bertemu pimpinan negara, luar biasa," ucap Erick.
Masalah Wisma AtletKOI rencananya akan melakukan presentasi rencana induk di hadapan Komite Olimpiade Asia (OCA) di sela rapat terkait kesiapan IT dan broadcast Asian Games 2018, 28-30 November mendatang.
"Yang kemarin di tanya-tanya OCA sudah selesai, Insya Allah. Itu saja yang akan disampaikan ke OCA nanti. Kalau bisa minta dana tambahan untuk Asian Games 2018," tegas Erick.
Menurut Erick sumber dana terbanyak untuk Asian Games 2018 berasal dari pemerintah. Tapi, pria yang juga menjabat sebagai Presiden Inter Milan itu tidak menutup pintu menerima dana dari pihak swasta atau sponsor.
"Saya rasa OCA juga punya partner-partner. Tentu nanti setelah kami punya tim pelaksana yang sudah disepakati semua, kami akan mulai menggali kerjasama sponsor dengan merek internasional. Saya rasa sudah ada tiga merek yang menghubungi," klaim Erick.
"Tapi kami tunggu dulu, satu-satu. Kalau venue belum jelas sudah tanda tangan kontrak, jadi salah nantinya. Jadi saya rasa sangat positif untuk menggelar Asian Games 2018 ini, tapi isu yang perlu kita concern sama-sama adalah bagaimana wisma atlet mesti segera dibangun."
Erick yakin akan ada solusi untuk membangun wisma atlet di Jakarta. Pengusaha 45 tahun itu mengatakan, wisma atlet di Jakarta nantinya akan menampung hingga 10 ribu atlet.
"Masih ada rencana A, B, C. Saya rasa yang penting satu-satu kami kerjakan dengan baik. Saya rasa Palembang menampung 7.000 orang dan mereka mau bangun terus. Kalau di Jakarta mungkin kapasitasnya 8.000 sampai 10.000 orang dalam satu lahan," tutur Erick.
(har)