Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (Sekjen PB POSSI), Merari Nainggolan, tidak mempermasalahkan siapapun yang menjadi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2015-2019. Bagi Merari, Ketua KOI terpilih harus memiliki visi yang bagus terhadap olahraga Indonesia.
Hari ini (31/10) KOI menggelar kongres di Hotel Sheraton untuk memilih kepengurusan yang baru. Hadir 42 anggota biasa dan 7 anggota luar biasa KOI dalam acara tersebut.
Agenda pemilihan ketua umum KOI dimulai pada pukul 16.00 WIB. Hingga saat ini, ada tiga formulir calon Ketua Umum KOI yang sudah diserahkan. Dua kandidat yang sudah bisa dipastikan adalah Sekjen KOI Pusat Hamidy dan Ketua KONI Sumatera Selatan Muddai Madang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu calon lagi yang mengembalikan formulir calon Ketua Umum KOI rumornya adalah pengusaha nasional Erick Thohir.
"Siapapun yang terpilih ia haruslah merupakan sosok yang menyenangi olahraga."
"Sehingga ketika dia bekerja nanti, dia akan terus berupaya mengembangkan olahraga yang ada di Indonesia, bukan hanya sebatas menjadi dikenal di masyarakat saja," tutur Merarti kepada CNN Indonesia.
Sebagai Ketua Umum KOI, Merari pun berharap sosok terpilih bisa benar-benar mewakili Indonesia di dunia internasional.
"POSSI diberikan dua hak suara. Yang akan kami pilih adalah yang mempunyai kualitas, bisa mengayomi, punya jaringan internasional yang kuat, dan terus berpikir untuk meraih prestasi internasional," ucap Merari.
Perhatikan SelamSelain itu, Merari juga berharap agar ketua KOI terpilih bisa lebih memperhatikan olahraga selam. Selama ini dana yang diberikan kepada POSSI masih dirasa tidak ideal untuk pengembangan olahraga dan pembentukan prestasi.
"Saya rasa dana Rp1 miliar per tahun sudah cukup, apalagi bila kami diberi Rp2 miliar setahun (tentunya prestasi akan lebih baik)."
"Sejauh ini kami mendapat dana sekitar 500 juta rupiah setahun dan bahkan kurang dari itu," ucapnya.
Menurut Merari, Indonesia sudah punya modal besar untuk mengembangkan olahraga selam.
"Wilayah Indonesia 2/3-nya terdiri dari lautan sehingga sudah sepantasnya olahraga ini dikembangkan," ucap Merari.
(ptr/ptr)