Rexy: Sulit Bila Liliyana Tak Marah

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Nov 2015 16:20 WIB
Rexy Mainaky mengakui bahwa saat ini Liliyana Natsir memang harus banyak mendominasi dan memberikan instruksi
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tak memenangkan gelar super series/premier tahun ini. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tampil kurang meyakinkan di tahun 2015. Menurut Kabid Binpres PBSI Rexy Mainaky, sejumlah evaluasi telah dilakukan. Namun untuk mengubah sikap Liliyana di lapangan, hal itu masih sulit untuk dilakukan.

Tontowi/Liliyana gagal mendapatkan gelar super series/premier tahun ini. Hal itu tentunya membuat banyak sorotan mengarah pada juara dunia 2013 ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu hal yang sering disorot adalah sikap Liliyana yang sering marah terhadap Tontowi di lapangan saat kondisi kritis tengah dihadapi oleh mereka.

"Saya tahu sikap Liliyana jadi salah satu hal yang paling disorot publik. Namun tentunya mereka tidak merasakan bagaimana situasi Liliyana di lapangan," ucap Rexy memberikan keterangan di sela-sela final Milo School Competition.

PBSI pun menyadari hal tersebut dan sudah coba melakukan terobosan baru. Di dua turnamen terakhir, Rexy dan tim pelatih ganda meminta Liliyana untuk diam dan tak banyak memberikan instruksi untuk Tontowi di lapangan.

"Hasilnya kita semua bisa lihat di dua turnamen tersebut (kalah di babak pertama). Jadi memang sulit bila Liliyana tak bersikap seperti yang selama ini telah ia lakukan."

"Saat Liliyana tak banyak ikut campur memberi instruksi, maka Tontowi seperti hilang arah dalam permainan di lapangan. Jadi memang Liliyana masih harus memberikan instruksi hingga terkadang terlihat seperti marah di lapangan," tutur Rexy menegaskan.

Belum mampunya Tontowi mengatasi tekanan tanpa bantuan Liliyana juga terlihat dari latihan sehari-hari.

"Bila Tontowi dan Liliyana dipasangkan dengan pemain muda dan saling bertanding, maka terlihat jelas Tontowi belum menguasai situasi genting. Dia bisa bertarung imbang di awal permainan namun bila tertinggal tiga angka di saat genting sudah sulit untuk keluar dari tekanan."

"Saat ini kami terus mengasah kematangan dan kedewasaan Tontowi di lapangan agar bisa tetap tenang dan tahu apa yang harus dilakukan dalam kondisi genting," kata Rexy.

Tahun ini Tontowi/Liliyana memang kurang beruntung. Mereka empat kali hanya jadi runner up, yaitu di All England, Kejuaraan Dunia, Korea Super Series, dan Denmark Super Series.

Satu gelar yang didapat Tontowi/Liliyana sejauh ini adalah Kejuaraan Asia saat mereka mengalahkan Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah, 21-16, 21-15. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER