Jakarta, CNN Indonesia -- Krisis antara Rusia dan Turki yang terjadi usai penembakan jet tempur Negara Beruang Merah akhirnya merambah ke sepak bola.
Seperti dilansir
The Guardian, Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko menegaskan akan menyanksi setiap klub sepak bola negeri itu yang merekrut pemain Turki pada bursa transfer musim dingin.
"Tidak boleh ada kemungkinan itu (klub Rusia merekrut pemain Turki)," tegas Mutko yang juga Presiden Asosiasi Sepak Bola Rusia (RFU).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak perlu melompat terlalu jauh tetapi (klub-klub) telah mendapatkan pesannya."
Saat diklarifikasi mengenai perekrutan pemain Turki itu, sekali lagi Mutko menegaskan,"Tentu saja, sangat jelas."
Kedua negara bersitegang sejak Turki menembak jatuh pesawat tempur Rusia dekat perbatasan dengan Suriah pada Selasa (24/11). Pemerintah Turki menyebut pesawat tersebut melanggar kawasan udaranya.
Sementara itu, Rusia menampik tuduhan Turki. Selain itu, Rusia juga menyatakan Turki tidak memberikan peringatan sebelum menembak jatuh pesawat itu.
Tentang para pemain Turki yang telah terlanjur dikontrak klub-klub Rusia, Mutko menegaskan mereka tak akan terkena dampak larangan tersebut.
"Setiap orang yang memiliki kontrak akan tetap bekerja," kata Mutko.
Hal itu pun dimaksudkan kepada perusahaan-perusahaan Turki yang terlibat dalam pembangunan stadion-stadion untuk Piala Dunia 2018. Mutko mengatakan selama masih ada kontraknya mereka akan tetap dilibatkan, tetapi di masa depan tak ada lagi tergantung situasi dua negara.
Tak hanya itu Kementerian Olahraga Rusia juga telah meminta klub-klub Rusia--seperti Lokomotiv Moscow, Spartak Moscow, dan FC Krasnodar-- membatalkan pelatihan musim dingin yang direncanakan digelar di Turki
(kid)