Jakarta, CNN Indonesia -- Lima sponsor utama FIFA, yaitu Adidas, McDonald, Coca-Cola, Visa, dan Budweiser kembali menegaskan sikap mereka menuntut proses reformasi independen pada otoritas sepak bola dunia tersebut.
Surat ini dikirimkan kepada Komite Eksekutif FIFA yang akan bertemu pada 2-3 Desember ini.
"Kami tahu bahwa Anda, para anggota Komite Eksekutif FIFA, segera akan mempertimbangkan daftar langkah-langkah reformasi untuk memperkuat tata kelola FIFA," demikian bunyi surat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Transparansi, akuntabilitas, rasa hormat kepada hak asasi manusia, integritas, kepemimpinan, dan juga kesetaraan gender sangat penting bagi masa depan FIFA. Reformasi akan menjadi kerangka yang tepat untuk karakteristik ini, tapi tetap diperlukan perubahan kultur."
Ini adalah ketiga kalinya para sponsor angkat bicara terhadap skandal yang terjadi di tubuh FIFA dan meminta adanya badan independen yang mengawasi proses tersebut.
Semula sponsor akan dilibatkan dalam proses reformasi ini dengan masuk ke dalam komite reformasi. Namun, pada akhirnya mereka hanya duduk di kursi dewan penasihat dan belum ada penunjukkan orang-orang yang mengisi posisi tersebut.
Kepada
BBC, juru bicara FIFA mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengabaikan pandangan sponsor.
"Kami memahami gairah mereka pada sepak bola, dan kami berkomitmen untuk bekerja dengan mereka untuk melakukan perubahan positif sehingga kami bisa memenuhi misi kami mempromosikan sepak bola ke seluruh dunia," katanya.
FIFA kini menghadapi skandal terbesar dalam sejarah mereka setelah Kejaksaan Agung Amerika Serikat mengeluarkan perintah penangkapan terhadap 14 petinggi FIFA pada awal Mei Lalu.
Presiden FIFA Sepp Blatter juga telah meletakkan jabatannya dan kini sedang menerima sanksi tidak boleh beraktivitas di dunia sepak bola selama tiga bulan karena terkait skandal pembayaran terhadap Michel Platini.
Kongres Luar Biasa FIFA akan diselenggarakan pada 26 Februari untuk memilih presiden baru dan juga memilih paket-paket reformasi yang akan dirancang oleh Direktur Umum Komite Olimpiade Internasional (IOC), Francois Carrard.
(vws)