Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden FIFA Sepp Blatter dan presiden UEFA Michel Platini yang sedang diskors Komite Etik FIFA, terancam sanksi larangan terlibat dalam dunia sepak bola selama tujuh tahun jika terbukti bersalah dalam kasus korupsi.
Dilansir
The Guardian, sanksi tujuh tahun itu sesuai dengan yang didapatkan Harold Mayne Nicholls, aktor di balik laporan inspeksi teknis kandidat tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 yang telah terlebih dahulu mendapatkan sanksi dari komite etik.
Pemimpin otoritas sepak bola dunia dan Eropa itu saat ini sedang dalam penyelidikan komite etik FIFA, terkait dengan 1,35 juta poundsterling yang dibayarkan Blatter kepada Platini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembayaran itu menjadi masalah lantaran keduanya tak memiliki bukti tertulis terkait pembayaran tersebut. Tuduhan komite etik terkait korupsi itu dibantah oleh keduanya karena Blatter dan Platini mengaku memiliki 'kesepakatan verbal' di antara keduanya.
Namun, penyelidikan kepada Blatter dan Platini tak hanya berhenti di situ saja. Pasalnya, dua petinggi sepak bola dunia itu juga diduga melakukan penyalahgunaan jabatan hingga dianggap tak bekerja sama dengan komite etik.
Pihak komite etik yang dipimpin oleh hakim asal Jerman, Hans Joachim Eckert, baru akan mengumumkan hasil penyelidikan Blatter dan Platini pada Desember mendatang.
Sedangkan, Blatter dan Platini saat ini masih menjalani masa skors selama 90 hari yang dijatuhkan Oktober lalu. Upaya banding keduanya juga ditolak mentah-mentah oleh komite banding.
Dampak dari penolakan itu membuat usaha Platini untuk menjadi kandidat presiden FIFA baru menemui jalan buntu lantaran mantan pesepakbola Perancis itu tak lolos verifikasi.
(har)