Peran Tony Blair di Pembelian Saham ManCity Dipertanyakan

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Rabu, 02 Des 2015 17:12 WIB
Sebuah pertemuan yang dirancang Tony Blair pada 2013 silam ditengarai menjadi titik mula adanya kesepakatan pembelian saham Manchester City.
Setelah pensiun jadi Perdana Menteri Inggris, Tony Blair menjadi konsultan bagi perusahaan milik keluarga kerajaan Abu Dhabi. (Peter Macdiarmid/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada peran mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair, di awal-awal pertemuan antara petinggi Manchester City dengan pejabat pemerintahan China, dua tahun sebelum China Media Capital dan CITIC Capital membeli 13 persen saham City, demikian dikabarkan The Telegraph.  
 
Terjualnya 13 persen saham Manchester City tidak terjadi dalam waktu singkat. Reuters melaporkan bahwa pembicaraan intens terjadi dalam enam bulan ke belakang, sementara majalah bisnis China Caixin menyatakan bahwa negosiasi bahkan dimulai dari dua tahun sebelumnya.  
Blair yang pernah memimpin Inggris selama satu dekade, adalah orang yang memperkenalkan pemimpin klub Manchester City, Khaldoon Al Mubarak, dengan para pejabat di pemerintahan China, termasuk dengan petinggi perusahaan yang membeli saham City pada 2013 lalu.

China Media Capital dan CITIC Capital sendiri adalah perusahaan milik pemerintah China.

Menurut The Telegraph, pertemuan inilah yang menjadi kerangka dasar kesepakatan pembelian saham yang diumumkan, Selasa (1/12) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Blair yang setelah pensiun menjadi konsultan untuk badan penanaman modal Abu Dhabi, dikabarkan mendapatkan bayaran £60 juta untuk jasa perantara perdagangan efek pada berbagai kesepakatan.

Blair juga yang melobi Departemen Keuangan Inggris atas permintaan Abu Dhabi United Group (ADUG), perusahaan yang menaungi Manchester City, ketika mereka ingin mengamankan kesepakatan di bidang properti di Manchester senilai satu miliar pound sterling.
Pada Selasa malam, pihak Blair membantah keterkaitannya dengan pembelian saham Manchester City, tapi perkenalan antara Al Mubarak dengan petinggi China pada 2013 silam membuka kemungkinan bahwa pembicaraan itulah yang menjadi titik mula pembelian saham ManCity.

Beberapa petinggi CITIC Capital, termasuk di antaranya Kong Dan, adalah nama-nama yang masuk ke dalam jaringan Blair di China yang ia kembangkan sejak turun sebagai Perdana Menteri.

Blair telah mengunjungi negara tersebut lebih dari 20 kali sejak tak lagi menjadi Perdana Menteri, sementara ketika ia masih menjabat jumlah ini hanya lima kali kunjungan.
(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER