Jakarta, CNN Indonesia -- Para petingigi Mercedes mulai risau dengan tingkah laku Lewis Hamilton yang senang berpesta dan juga sempat terlibat beberapa kontroversi. Sumber media Inggris
The Times bahkan mengatakan bahwa posisi Hamilton bukannya tidak tergantikan jika ia terus mendapatkan sorotan media karena aksi-aksi di luar trek balapan.
Hamilton adalah pebalap yang telah memberikan Mercedes dua gelar juara dunia pada 2014 dan 2015, mengalahkan rekan setimnya, Nico Rosberg. Sepanjang berkarier sebagai pebalap, Hamilton telah mengoleksi tiga gelar juara dunia.
Di luar balapan, Hamilton juga menjadi satu-satunya atlet Formula 1 yang sering menarik perhatian media. Ia sering terlihat berpesta dengan selebriti dunia seperti Rihanna dan Kendal Jenner, serta menikmati hidup dengan menaiki jet pribadinya yang dicat dengan warna merah menyala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pebalap berusia 30 tahun itu juga sempat beberapa kali terlibat masalah, misalnya saja ketika ditolak masuk ke lapangan tenis Wimbledon karena tak memenuhi aturan berpakaian yang sesuai, serta pernah menyiramkan sampanye kepada seorang gadis panggung ketika ia memenangi GP China.
Hanya enam hari sebelum GP Brasil digelar, Hamilton yang kala itu telah memastikan gelar juara dunianya, menabrak tiga mobil di area parkir jalanan Monte Carlo pada pukul setengah empat dini hari.
Aksi-aksi seperti inilah yang mulai membikin para pejabat Mercedes gerah dan mempertimbangkan masak-masak masa depan Hamilton.
"Salah satu kehebatan Hamilton adalah kemampuannya untuk berkonsentrasi, sehingga apapun yang ia lakukan di luar balapan, ia tetap bisa mengendarai mobilnya dengan baik," kata salah seorang pemimpin tim Mercedes seperti dikutip dari
The Times.
"Masalahnya, ia kini mengemudi untuk tim yang kini terpecah belah memikirkan apa yang ia lakukan saat balapan dan di luar balapan. Para petinggi Mercedes tidak menyukai yang mereka lihat dari Hamilton saat ini."
"Salah seorang eksekutif senior mengatakan kepada saya bahwa tidak ada siapapun yang tidak tergantikan -- bahkan Lewis Hamilton."
Jika terpaksa, Mercedes sendiri bisa mengambil keputusan soal kontrak Hamilton, terutama karena hubungannya dengan Nico Rosberg semakin memburuk akibat persaingan langsung dalam tiga musim balapan terakhir.
Beberapa waktu lalu, Rosberg mengakui bahwa tim Mercedes kini berada dalam posisi harus memilih antara dirinya dengan Hamilton. Sementara itu bos Mercedes Toto Wolff juga mengungkapkan keretakan hubungan kedua pebalapnya mulai menggangu tim.
Hamilton membantah isu bahwa masalah itu telah semakin membesar. Ia juga yakin dirinya akan menjadi prioritas seandainya Mercedes memang benar-benar harus memilih.
Namun dengan isu petinggi Mercedes semakin gerah dengan tingkah lakunya, Hamilton tampaknya tidak bisa bersikap terlalu percaya diri.
(vws)