Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menilai kekalahan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Super Series Final bisa jadi lantaran faktor kejenuhan yang mungkin sedang melanda mereka.
Tontowi/Liliyana kalah di dua partai awal sehingga hanya memiliki peluang yang sangat tipis untuk lolos ke babak semifinal. Hasil ini jelas mengecewakan mengingat Tontowi/Liliyana pergi ke Dubai dengan target juara.
"Mungkin Tontowi/Liliyana sedang jenuh, nanti begitu mereka kembali akan kami coba evaluasi dan siapkan program agar mereka bisa kembali tampil bagus," ucap Wakil Sekjen PBSI Achmad Budiharto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pria yang disapa Budi tersebut, kondisi Tontowi/Liliyana sendiri saat ini sedang dalam posisi yang kurang baik.
"Posisi mereka tentu saat ini tidak mengenakkan. Harapan yang ada di pundak mereka selalu tinggi namun kali ini mereka gagal mendapatkan kemenangan," ujar Budi.
Meski tampil kurang bagus tahun ini, Budi yakin ada sisi positif yang tetap bisa diambil di balik kekalahan Tontowi/Liliyana.
"Salah satu sisi positifnya, kita tahu poin-poin yang menjadi kelemahan mereka dan masih punya waktu untuk evaluasi (sebelum Olimpiade)."
"Bila mereka menang terus, maka evaluasi akan sulit dilakukan karena mereka merasa tidak punya kelemahan. Yang pasti, segala kelemahan dan kekurangan duet ini akan segera diperbaiki," tutur Budi.
Tontowi/Liliyana masih berpeluang lolos ke babak semifinal andai mereka berhasil mengalahkan Zhang Nan/Zhao Yunlei dua game langsung dan di saat bersamaan, ganda Hong Kong Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah harus menaklukkan Chris Adcock/Gabrielle Adcock. Bila itu yang terjadi, nantinya penentuan lolos ke babak semifinal akan didasarkan pada selisih game dan selisih poin.
(ptr/ptr)