Nama 21st Century Fox Disebut dalam Skandal FIFA

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 14 Des 2015 20:35 WIB
Perusahaan media dan perusahaan pemasaran mulai diselidiki terkait dengan skandal korupsi yang terjadi pada organisasi sepak bola dunia, FIFA.
Perusahaan entertainment milik Ruper Murdoch dikaitkan dengan Skandal FIFA (REUTERS/Arnd Wiegmann)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan 21st Century Fox dikabarkan memiliki keterkaitan dengan sebuah perusahaan pemasaran di bidang olahraga yang dituduh Kejaksaan Agung Amerika Serikat terlibat dalam skandal korupsi FIFA. Menurut dokumen Kejagung AS, perusahaan itu mendapatkan kontrak hak siar karena memberikan dukungan kepada petinggi sepak bola yang melakukan korupsi.

Perusahaan yang dituduhkan Kejagung AS adalah T&T Sports Marketing Ltd. Munculnya nama T&T dalam dokumen dakwaan menjadi indikasi para penuntut AS mulai meningkatkan perhatian pada perusahaan-perusahaan media dan apakah mereka mengetahui tentang tindakan suap dalam proses pembelian hak siar.

21st Century Fox didaftarkan sebagai perusahaan induk dari T&T pada Komisi Perdagangan dan Sekuritas Amerika Serikat. Investasi mereka pada T&T dimulai sejak 2002, demikian dinyatakan dokumen dari Amerika Serikat dan Argentina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Fox mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kendali operasional pada T&T. Kepada Reuters, ia menolak untuk berkomentar lebih jauh.

T&T didaftarkan di Kepulauan Cayman dan juga tidak memiliki nomor telefon dan tidak diketahui apakah mereka memiliki pegawai.

Nama Fox tidak tercantum pada dokumen tuduhan Kejagung AS dan mereka tidak dituduh melakukan kesalahan apapun. T&T juga tidak dituduh melakukan kesalahan.

Juru bicara Kejagung AS yang bertempat di New York City, kantor yang memimpin penyelidikan terhadap para petinggi FIFA, menolak untuk memberikan komentar. Juru bicara FBI juga menolak memberikan keterangan.

Pada surat tuduhan yang dikeluarkan pada 3 Desember, tercantum bahwa tiga petinggi perusahaan yang "terafiliasi" dengan T&T menyuap setidaknya 15 pejabat FIFA untuk mendapatkan hak siar eksklusif untuk ajang-ajang seperti Piala Libertadores, yaitu turnamen klub di tingkat benua untuk zona Amerika Selatan.

Menurut dokumen, ketiga tertuduh adalah pemimpin firma pemasaran olahraga di Argentina, Torneos y Competencias.

Satu dari ketiga tertuduh, Alejandro Burzaco, mantan pemimpin Torneos, bulan lalu menyatakan diri bersalah atas skema penyuapan yang dituduhkan pada dirinya Mei lalu. Dua orang lainnya dikatakan sebagai ko-konspirator, namun nama mereka tidak diungkap ke publik

Perusahaan Torneos yang juga memiliki sebagian saham T&T, tidak dinyatakan bersalah.

Dokumen dakwaan tidak menjelaskan mekanisme T&T mendapatkan keuntungan dari mendapatkan kontrak hak siar. T&T sendiri bukan perusahaan penyiaran, namun dengan mendapatkan hak siar bisa menjual kembali hak tersebut kepada perusahaan penyiaran.

21st Century Fox yang dipimpin oleh taipan media, Rupert Murdoch, memiliki hak siar untuk menyiarkan Piala Libertadores dan turnamen-turnamen lainnya.

Skandal korupsi membuat presiden FIFA, Sepp Blatter, menyatakan pengunduran diri, hanya beberapa hari setelah ia terpilih kembali menjadi presiden untuk kelima kalinya. Blatter tidak dituduh melakukan kejahatan apapun.

Hingga saat ini, jaksa penuntut telah menyatakan 41 orang bersalah dalam skandal korupsi yang terjadi di berbagai negara di seluruh dunia. Para pemimpin organisasi sepak bola di seluruh Amerika Selatan termasuk ke dalam daftar tertuduh dalam kasus suap yang nilainya disebutkan mencapai US$200 juta.

Menurut Jaksa Penuntut, kasus suap ini menggunakan kekuasaan penuh federasi untuk menyalurkan hak siar berbagai turnamen di seluruh dunia. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER