David Beckham Jijik dengan Skandal FIFA

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Senin, 07 Des 2015 11:14 WIB
Walaupun jijik dengan skandal keuangan FIFA dalam menentukan tuan rumah Piala Dunia, David Beckham tetap mendukung Rusia dan Qatar jadi tuan rumah Piala Dunia.
David Beckham saat berbincang dengan Jack Warner pada 2010 silam. Mantan Wakil Presiden FIFA Jack Warner pada Mei silam menjadi salah satu subyek yang diinvestigasi FBI terkait skandal keuangan sepak bola di kawasan zona CONCACAF. (Getty Images/Shaun Botterill)
Jakarta, CNN Indonesia -- David Beckham memiliki ungkapan tersendiri mengenai skandal keuangan yang melibatkan pejabat-pejabat teras FIFA.

Ia menyatakan skandal tersebut sebagai hal yang menjijikkan.

"Ada banyak yang masih harus dilakukan (dengan pengelolan speak bola). Bagi saya, melihat permainan telah diperlakukan dan ditunggangi (para pelaku skandal), itu sangat buruk. Itu menjijikkan," kata Beckham dalam wawancara radio untuk Radio Times seperti dikutip dari Euro Sport.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun begitu, Beckham menilai lokasi putaran final Piala Dunia untuk 2018 dan 2022 yang telah ditentukan sebaiknya tak diubah.

Piala Dunia 2018 bakal digelar di Rusia, sedangkan Piala Dunia 2022 direncanakan digelar di Qatar.

Skandal keuangan yang tengah membelit FIFA itu terkait pula dengan penentuan tuan rumah Piala Dunia. Akibatnya, ketika gelombang penangkapan pejabat-pejabat teras FIFA terjadi sejak Mei lalu telah membuat desakan agar tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 ditentukan ulang.

Pasalnya sebanyak 16 dari 24 anggota komite penentuan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 telah ditangkap polisi terkait skandal tersebut. Selain itu, Presiden FIFA--yang tengah diskors--Sepp Blatter pun disebut tengah diinvestigasi njuga terkait skandal keuangan tersebut.

"Terlepas itu (dipenuhi) korupsi atau tidak, negara-negara tersebut telah terpilih," kata Beckham, "Masyarakat perlu mengerti hal tersebut. Ini tentang membawa sepak bola ke negara-negara baru. Saya kira mereka (Rusia dan Qatar) seharusnya tetap melaksanakannya." (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER