Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Swiss sedang meninjau sebanyak 133 laporan aktivitas finansial mencurigakan yang terkait putaran final Piala Dunia 2018 dan 2022. Putaran final dua piala dunia itu akan digelar di Rusia dan Qatar.
Hal itu diungkapkan kantor Kejaksaan Agung Swiss pada awal pekan ini. Jumlah itu meningkat dari 103 tranksasi mencurigakan yang diselidiki kejaksaan Agung mulai Agustus silam. Penyelidikan itu dilakukan untuk membongkar skandal suap serta korupsi yang terjadi di kalangan elite FIFA.
Juru bicara Kejaksaan Agung Swiss mengatakan laporan aktivitas tranksasi mencurigakan itu berasal dari intelijen finansial Swiss untuk membongkar pencucian uang atau MROS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laporan-laporan ini terkait dengan proses penyelidikan yang sedang berjalan atas dugaan kriminal korupsi dan suap dalam Piala Dunia Sepak Bola 2018 dan 2022," kata juru bicara Kejaksaan Agung Swiss seperti dikutip dari Reuters.
Otoritas Swiss ikut menyelidiki dugaan tindakan kriminal finansial yang terjadi di lingkup FIFA. Hal itu terjadi karena kantor pusat FIFA berada di negara tersebut.
Tindakan otoritas Swiss menyusul penyelidikan otoritas Amerika Serikat akan dugaan skandal suap di lingkup elite FIFA yang terjadi di wilayah negaranya dan sepak bola Amerika Utara serta Karibia (CONCACAF). AS telah menjerat 27 orang terkait skandal keuangan jutaan dollar untuk pemasaran dan hak penyiaran sepak bola.
Penyeldikan skandal korupsi telah membuat presiden FIFA, Sepp Blatter, menyatakan pengunduran diri, hanya beberapa hari setelah ia terpilih kembali menjadi presiden untuk kelima kalinya. Blatter tidak dituduh melakukan kejahatan apapun.
Hingga saat ini, jaksa penuntut telah menyatakan 41 orang bersalah dalam skandal korupsi yang terjadi di berbagai negara di seluruh dunia. Para pemimpin organisasi sepak bola di seluruh Amerika Selatan termasuk ke dalam daftar tertuduh dalam kasus suap yang nilainya disebutkan mencapai US$200 juta.
Menurut Jaksa Penuntut, kasus suap ini menggunakan kekuasaan penuh federasi untuk menyalurkan hak siar berbagai turnamen di seluruh dunia.
(kid)