Giggs: Eropa Pandang Piala Dunia Antarklub Sebelah Mata

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pemain sayap Manchester United, Ryan Giggs, mengatakan bahwa gengsi Piala Dunia Antarklub di mata klub-klub Eropa tidak lebih tinggi ketimbang Liga Champions.

Bersama MU, Giggs pernah dua kali juara turnamen antar-pemenang kompetisi level benua itu, satu kali ketika masih bernama Piala Intercontinental pada 1999 dan satu setelah berganti titel menjadi Piala Dunia Antarklub (2008).

Pilihan Redaksi Robinho, Bintang yang Tersingkir dari Panggung Besar Demi Barca, River Plate Harus Lewati Adangan Sanfrecce Sampaoli Ingin Latih Timnas Argentina

Menurut Giggs, kala itu ia dan rekan-rekan setimnya juga tidak paham seberapa besar makna menjadi seorang juara Piala Dunia Antarklub.

"Alex Ferguson lah yang berulang kali memberitahukan kepada kami, bahwa United tidak pernah memenanginya, dan kami bisa menjadi yang pertama. Ia memastikan kami tahu arti penting turnamen itu," kata Giggs dalam wawancara ekslusifnya dengan situs resmi FIFA.

Menurut Giggs, kondisi ini berbeda dengan kesebelasan yang berasal dari Amerika Selatan.

"Mereka menyadari bahwa inilah kesempatan mereka untuk mengalahkan juara Eropa. Dan hal itu menjadi tantangan besar."

Di atas kertas, Piala Dunia Antarklub seharusnya manjadi kompetisi paling bermakna di dunia, karena mempertemukan para jawaran benua. Namun pada kenyataanya, turnamen ini tidak lebih dikenal ketimbang Liga Inggris, Liga Spanyol,  atau Liga Champions.

Semifinal Piala Dunia Antarklub 2015 yang mempertemukan raksasa China Guangzhou Evergrande dan Barcelona, serta juara Jepang Sancfrecce Hiroshima dan River Plate juga tidak mendapatkan animo setinggi laga-laga besar di Eropa.

Giggs kemudian menuturkan bahawa kesuksesan MU menjuarai kompetisi ini juga tidak mendapatkan sambutan di Inggris.

"Di era ketika Liga Champions dan Liga Inggris menjadi sedemikian besar, kedua kompetisi ini menjadi prioritas. Di tambah lagi tidak ada klub Inggris berada di PD Antarklub dalam lima hingga enam tahun terakhir, sehingga pemberitaannya pun tidak menghebohkan."

Berbeda dari pemain-pemain Eropa lainnya, Rio Ferdinand mengatakan bahwa memenangi Piala Dunia adalah kesuksesan paling membanggakan bagi dirinya. Giggs mengamini perkataan itu, dan menyatakan bahwa memenanginya dalah kesuksesan yang masif.

"Kompetisi ini penting untuk mendapat sorotan karena tingkat kesulitan di fase kualifikasi, dan juga kemungkinan mengalahkan juara benua lain di final. Ini sesungguhnya bisa dikatakan sebagai piala yang paling sukar untuk dimenangi."

(vws)