Jakarta, CNN Indonesia -- Sepp Blatter mengaku kecewa dengan keputusan Komite Etik FIFA, Senin (21/12), yang menjatuhi hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama delapan tahun.
Sekitar satu jam setelah Komite Etik FIFA memutuskan untuk menghukum Blatter dan Presiden UEFA, Michel Platini, pria asal Swiss itu melakukan jumpa pers di kantor lama FIFA di Zurich.
Blatter mengaku kesal Komite Etik FIFA tidak menginformasikan hukuman delapan tahun itu kepadanya terlebih dahulu. Pria 79 tahun itu kesal media lebih dulu tahu mengenai hukuman tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mengatakan ini hari baik untuk saya atau FIFA, itu jelas salah. Saya baru menerima kabar hukuman ini. Kenapa media lebih dulu menerika kabar ini daripada orang yang terlibat. Saya tidak tahu," ujar Blatter seperti dilansir
The Guardian.
Blatter mengaku telah mengecewakan para bawahannya di FIFA. Pria yang 17 tahun memimpin FIFA itu juga mengaku telah membuat kecewa lebih dari 400 anggota FIFA.
"Saya minta maaf. Saya minta maaf kepada sepak bola. Saya minta maaf karena sebagai presiden FIFA, saya menciptakan masalah. Saya minta maaf kepada lebih dari 400 anggota FIFA. Saya minta maaf atas masalah ini, tapi saya juga sesalkan tentang bagaimana saya diperlakukan," ujar Blatter.
Ajukan BandingBlatter tetap membantah uang 2 juta Swiss franc (1,35 juta poundsterling) yang diberikan kepada Platini pada 2011 adalah biaya suap. Uang tersebut diklaim Blatter sebagai bayaran untuk Platini sebagai konsultan.
"Tidak ada perjanjian tertulisan, kami menyebutnya sebagai gentleman agreement. Perjanjian itu dibuat setelah Piala Dunia 1998. Platini mendekati saya dan bilang ingin bekerja untuk FIFA," ucap Blatter.
Blatter mengaku perjanjian tidak tertulis juga diizinkan dalam FIFA. Mantan Sekjen FIFA itu memastikan akan mengajukan banding terhadap hukuman Komite Etik FIFA.
"Ini belum selesai. Saya akan berjuang, bukan hanya untuk saya, tapi juga FIFA. Saya punya hak untuk memimpin FIFA hingga akhir Februari 2016. Saya akan membawa masalah ini ke pengadilan olahraga," ucap Blatter.
"Kami sekali lagi akan mengajukan banding ke FIFA, CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional), dan pengadilan Swiss. Saya penduduk Swiss, di negara ini, jika Anda dihukum delapan tahun, maka Anda telah melakukan kesalahan yang sangat serius," sambungnya.
(har)