Jakarta, CNN Indonesia -- Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Dody Iswandi, yakin Indonesia bisa tampil di cabang sepak bola pada ajang Asian Games 2018. Dody mengatakan, semuanya tergantung FIFA dan Komite Ad Hoc.
Situasi sepak bola Indonesia hingga kini belum menemui titik temu sejak pembekuan PSSI yang dilakukan Kemenpora hingga jatuhnya sanksi FIFA pada 30 Mei lalu. Kondisi semakin tidak jelas arahnya lantaran belum ada aksi nyata yang dilakukan pemerintah untuk membenahi tata kelola sepak bola Indonesia.
Dody memastikan cabang sepak bola akan tetap dipertandingkan pada Asian Games 2018, meski Indonesia saat ini masih menjalani sanksi FIFA. Dody pun yakin Indonesia bisa tampil di cabang sepak bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang terserah FIFA dan Komite Ad Hoc. Kami berharap tiga hingga empat bulan mendatang persoalan ini dapat selesai. Kami optimistis masalah sepak bola dapat diselesaikan," kata Dody di kawasan Senayan, Minggu (27/12).
Berbagai cara telah dilakukan untuk membenahi tata kelola sepak bola Indonesia telah dilakukan pasca-pembekuan PSSI. Mulai dari pembentukan Tim Sembilan, sampai Komite Ad Hoc Reformasi dan Tim Kecil.
Baik Kemenpora maupun PSSI sampai saat ini belum bersinergi dalam niatan untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Sementara para pemain, pelatih, dan mereka yang hidup dari sepak bola semakin gusar.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), sempat berkomentar mengenai kondisi sepak bola di Indonesia saat menghadiri acara peluncuran logo dan maskot Asian Games 2018 di Senayan hari ini. "Kita selesaikan
lah permasalahan itu dengan baik," ucap JK singkat.
Terkait peluang Indonesia tampil di cabang sepak bola pada Asian Games 2018, Wakil Dewan Kehormatan Komite Olimpiade Asia (OCA), Wei Jizhong, menyatakan pihaknya akan mengusahakan Timnas Indonesia bisa tampil.
"Kami akan berdiskusi untuk membuat izin khusus ke FIFA, seperti yang kami lakukan ke cabang olahraga lain sebelumnya. Ini bukan yang pertama bagi kami. Jadi secara prinsip, kami tidak akan membiarkan atlet menderita," ucap Jizhong usai pertemuan koordinasi penyelenggaraan Asian Games 2018 beberapa waktu lalu.
(har)