Jakarta, CNN Indonesia -- Djadjang Nurdjaman mengaku punya perasaan campur aduk menyambut kepergiannya menimba ilmu ke Italia tepatnya ke akademi Inter Milan. Pelatih yang membawa Persib juara Liga Indonesia 2014 itu memang akan bertolak ke Eropa pada Kamis (14/1) dini hari dan berada di sana selama satu tahun.
"Di satu sisi saya senang karena tidak semua pelatih punya kesempatan belajar langsung ke Italia, ke negaranya sepak bola. Apalagi dengan dibiayai klub," kata Djadjang kepada
CNNIndonesia.com saat dihubungi lewat sambungan telepon, Minggu (10/1).
"Tapi di sisi lain, saya juga sedih harus meninggalkan para pemain. Pasti sedih
ya," kata mantan pemain Persib di era 1980-an itu.
Djadjang akan menimba ilmu di Akademi Inter Milan, lebih khususnya adalah ilmu kepelatihan tentang U-16, U-19, dan U-18.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program ini adalah bentuk kerja sama antara Persib dan Inter Milan. Kerjasama ini bisa tercapai tidak lepas dari keberadaan Erick Thohir, pengusaha Indonesia yang saat ini menjabat sebagai presiden
I Nerazzurri dan wakil komisaris Persib.
Manajer Persib, Umuh Muchtar, menyatakan Persib belum memiliki calon pengganti Djadjang dan proses pencariannya akan ditangani langsung Glenn Sugita, Direktur Utama PT Persib Bandung (PT PBB).
Kepada calon penggantinya di tim Pangeran Biru --julukan Persib-- Djadjang berpesan bahwa Persib harus tetap menjadi juara. "Saya titip Persib harus tetap berada di level teratas dan meraih prestasi," kata Djadjang.
Kepergian Djadjang juga disambut perasaan campur aduk penjaga gawang Persib I Made Wirawan.
"Sedih sih ditinggal beliau, tapi saya bangga dan senang karena coach akan dapat ilmu baru di Italia. Terima kasih coach atas kepercayaannya, bimbingannya selama ini. Terima kasih atas semua prestasi yang sudah diberikan kepada kami pemain selama ini," kata Made kepada situs resmi klub.
"Mudah-mudahaan saat Pak Djadjang balik Indonesia, kompetisi sudah berjalan dan beliau bisa balik lagi buat Persib," ucapnya.
(vws)