Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah menyanggupi pembangunan dua arena olahraga untuk digunakan di Asian Games 2018, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) diberi tenggat waktu untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Arena Equestrian diharuskan selesai 2017, sedangkan Velodrome selesai lebih mepet yaitu 2018.
"Equastrian itu lebih mudah, langsung di bawah Pulomas, itu juga dikerjakan oleh anak perusahaan PT Jakpro," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat ditemui pasca Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Velodrome dan Equastrian, Rabu (13/1).
Djarot menjelaskan, pembangunan Equastrian lebih mudah karena tinggal menambah kandang kuda yang sebelumnya berjumlah 195 menjadi 250. Tenggat lebih cepat juga dikarenakan kuda-kuda untuk olahraga tersebut biasanya harus sudah tiba di lokasi enam bulan sebelum pagelaran dimulai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya itu harus cepat," kata Djarot.
Sementara untuk Velodrome, Djarot mengungkapkan PT Jakpro siap menyelesaikan pembangunannya pada Februari 2018. Namun begitu, Djarot masih memiliki keinginan agar Velodrome juga bisa selesai di 2017.
Menurutnya jika Velodrome dan Equastrian bisa selesai di 2017, maka keduanya bisa diujicoba dalam ajang uji coba yang digelar 2017.
"Kami prediksi delegasi luar negeri darang lebih awal, maka jika kedua arena selesai di 2017 bisa digunakan untik test event dan latihan," kata Djarot.
"Velodrome ini sangat khusus maka pelaksanaannya harus mendapatkan izin dari United Cycling International, Ikatan Sport Sepeda Indonesia, dan Komite Olahraga Internasional."
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tetap mendesak PT Jakpro untuk menyelesaikan proses revitalisasi karena Pemerintah Provinsi DKI tak memiliki pilihan lain. Alasannya, DKI Jakarta tak mungkin menggunakan jasa Dinas Olahraga hingga pilihan terakhir jatuh pada PT Jakpro.
PT Jakpro sempat menyatakan menyerah untuk menyelesaikan proyek revitalisasi venue Asian Games, bahkan sejumlah direksinya banyak yang mengancam untuk mundur lantaran ketidaksanggupan tersebut.
Ahok menegaskan Senin malam dirinya telah menggelar rapat dengan PT Jakpro dan hasilnya PT pimpinan Abdul Hadi tersebut harus sanggup untuk menyelesaikan proyek Asian Games tersebut. Jika memang tak sanggup, Ahok meminta agar seluruh direksi mundur dari jabatannya.
"Ini yang membuat saya marah sebenarnya, kenapa lelang bukan dari tahun lalu, makanya perkembangan yang harus dilakukan adalah kami harus langsung melakukan lelang," kata Ahok.
"20 bulan itu harusnya cukup, semua kerja jika rekomendasinya cepat meskipun waktunya mepet.
(vws)