Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komite Olimpiade Indonesia Erick Thohir berharap Asian Games 2018 akan membuat kualitas siaran olahraga di Indonesia meningkat.
"Ajang ini akan ditampilkan ke seluruh dunia. Kalau kita tidak siap, kita malu sebagai bangsa. Standar siarannya harus tinggi. Tim broadcast kami bersama OCA mesti segera bekerja mengkordinasikan ini dengan beberapa televisi," kata Erick usai rapat bersama Dewan Olimpiade Asia (OCA) serta para perwakilan televisi swasta dan nasional di lantai 19 kantor KOI, Jumat siang (15/1).
Erick berpendapat saat ini minim stasiun televisi Indonesia yang bisa memproduksi siaran olahraga yang memenuhi standar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menonton bola saja kadang-kadang sorotan kameranya kurang baik," ucap laki-laki yang juga menjabat sebagai Presiden klub sepak bola Internazionale Milan kepada para awak media.
Menurut Erick, ada dua hal yang perlu diantisipasi, yaitu standar kamera produksi harus 1080 HD (High Definition) dan adanya broadcast center. Namun pria 45 tahun itu belum tahu jumlah anggaran agar dua faktor itu bisa terpenuhi.
"(Stasiun) TV mau tidak mau harus memperbarui perangkat mereka karena teknologi kan semakin berkembang, dan memang standar siaran ini terus meningkat seiring perkembangan zaman," ucapnya.
Erick kemudian menegaskan setiap cabang olahraga pun akan diproduksi dengan cara berbeda.
"Misalnya panahan. Gaya siarannya berbeda karena ada slow motion-nya. Apalagi kita (Indonesia) punya potensi meraih medali di sana, maka dari itu siarannya nanti harus baik," ujarnya.
Pemilik Mahaka Sports itu juga berencana untuk mengatur jadwal tanding cabor-cabor yang menjadi andalan Indonesia dalam merebut medali.
"Kita akan membuat strategi di nomor-nomor olahraga yang bisa dapat medali, bisa jadi tontonan sehari-hari yang menghibur masyarakat Indonesia. Supaya ada kebanggaan buat kita sebagai bangsa."
OCA Beri DukunganPasca serangan teror di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta pada Kamis (14/1), banyak pihak mengkhawatirkan keamanan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 nanti.
Menanggapi insiden tersebut, Erick merasa peristiwa teror bukan suatu kejadian yang dapat diduga begitu saja dan bisa terjadi dimanapun. KOI, tuturnya, mengimbau agar serangan teror jangan membuat kehidupan olahraga Indonesia terhenti.
"Persiapan Asian Games akan terus berjalan, tapi tentu tetap waspada. Saya rasa ketakutan tidak akan menyelesaikan masalah, yang terpenting kita bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat Indonesia harus saling menjaga dan bersatu," tuturnya.
"Saya rasa Presiden OCA Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah sudah mengirim surat resmi kepada Presiden (Republik Indonesia, Joko Widodo/Jokowi) bahwa beliau sangat prihatin."
"Respons OCA sangat positif untuk menggelar Asian Games di Indonesia karena mereka melihat pergerakan kami selama dua bulan terakhir ini sangat cepat. Mereka tetap komitmen kepada kami."