Ahok Desak Jakpro Gandeng Kontraktor Asing untuk Velodrome

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2016 05:25 WIB
Tak ingin mengambil risiko gagal, Gubernur DKI Jakarta mendorong PT Jakpro untuk bekerja sama dengan kontraktor asing.
Pembangunan Velodrome di Rawamangun masih terkendala. (REUTERS/Andrew Winning)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendesak PT Jakarta Propertindo untuk bekerja sama dengan kontraktor asing untuk merevitalisasi Velodrome Rawamangun, Jakarta, agar mengurangi risiko kegagalan.

Sebelumnya, pria yang akrab dipanggil Ahok itu mematok bahwa Velodrome untuk Asian Games 2018 hanya akan bersifat temporary alias hanya tahan selama 10 tahun. Namun nyatanya, keputusan Basuki tersebut masih mungkin memunculkan kendala di lain hari.

Menurut Basuki untuk benar-benar digunakan di Asian Games Velodrome tersebut harus melalui tes yang dilakukan enam bulan sebelum pagelaran Asian Games dimulai. Tes tersebut dilakukan agar Velodrome dinyatakan siap dan mendapatkan sertifikat internasional dari United Cycling International.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kondisi yang hanya temporary, maka kemungkinan Velodrome gagal melalui tes masih terbuka lebar. Jika hasil tes menyatakan gagal maka arena tersebut benar-benar tak bisa digunakan untuk menggelar pertandingan.

"Untuk temporary bisa selesai, tapi ada risiko jika tes menyatakan tak boleh, maka tak bisa digunakan," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/1).

Ahok, sapaan Basuki, menjelaskan arena Velodrome akan dibangun dengan bahan dasar kayu dan jika kayu tersebut melengkung atau rusak saat diujicoba, maka akan membuat arena tersebut gagal tes. Bahkan, kata Ahok, meski arena dihiasi emas sekalipun jika gagal tes tetap tak bisa ditolerir.

Agar mega proyek tersebut tak berakhir mengecewakan, Ahok mendesak agar PT Jakpro bisa menggaet kontraktor asing untuk mengerjakan pembangunan.

"Nanti gunakan kayu kita (Indonesia) tapi harus dicari kontraktor asing yang benar,"  kata Ahok.

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Velodrome dan Equastrian disepakati bahwa pembangunan Equastrian alias arena berkuda bisa selesai lebih cepat yaitu pada 2017.

"Equastrian itu lebih mudah, langsung di bawah Pulomas, itu juga dikerjakan oleh anak perusahaan PT Jakpro," kata Djarot saat ditemui pasca rapat, Rabu (13/1).

Djarot menjelaskan, pembangunan Equastrian lebih mudah karena tinggal menambah kandang kuda yang sebelumnya berjumlah 195 menjadi 250. Selain itu, kuda-kuda yang digunakan untuk olahraga tersebut biasanya harus sudah tiba di lokasi enam bulan sebelum pagelaran dimulai.

"Makanya itu harus cepat," kata Djarot.

Sementara untuk Velodrome, Djarot mengungkapkan bahwa PT Jakpro siap menyelesaikan pembangunannya pada Februari 2018. Namun begitu, Djarot masih memiliki keinginan agar Velodrome juga bisa selesai di 2017.

Menurutnya jika Velodrome dan Equastrian bisa selesai di 2017 maka keduanya bisa diujicoba dalam test event yang digelar pada 2017.

"Kami prediksi delegasi luar negeri darang lebih awal, maka jika kedua arena selesai di 2017 bisa digunakan untik test event dan latihan," kata Djarot.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER