Jakarta, CNN Indonesia -- Skandal suap pengaturan skor kini sedang mengguncang kompetisi tenis dunia. Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic pun mengaku dirinya pernah dirayu untuk terlibat skandal tersebut.
Kala itu, ujar Djokovic, dirinya ditawari hingga US$200 ribu untuk terlibat pengaturan skor pada 2007 silam. Pria asal Serbia itu mengaku terkejut dengan tawaran tersebut.
"Itu membuat saya merasa buruk. Saya ditawari tidak secara langsung," kata dia seperti dikutip dari
The Independent, Senin (18/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah uang itu, kata Djokovic ditawari pelaku agar dirinya mengalah dalam sebuah pertandingan. Djokovic mengatakan kala itu seseorang yang bekerja dengan dirinya menjadi perantara dari mafia pengaturan skor.
"Tentu saja, kami mengabaikan tawaran itu. (Mereka) tidak mendekati saya secara langsung, pria itu mencoba bicara dengan saya, tetapi dia tidak bisa mengontak saya langsung."
Djokovic saat itu menyadari kesempatan mendapatkan uang hingga ratus ribuan dolar dengan mudah itu adalah sebuah tindakan tak sportif. Itu, tegas dia, adalah sebuah kejahatan dalam sepak bola.
"Saya pikir tidak boleh ada ruang untuk (suap pengaturan skor) dalam olahraga apapun, terutama tenis," katanya.
Sebelumnya, dalam bocoran laporan tentang pengaturan skor yang melibatkan juara tenis,
BBC dan
BuzzFeedNews melansir petenis Kroasia Marin Cilic adalah salah satunya. Namun, Cilic telah membantah hal itu. Dan, beberapa saat setelah Cilic membantah, Djokovic menyatakan dirinya pernah mendapatkan tawaran, namun ditolaknya.
(kid)