Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap legendaris Italia, Giacomo Agostini, memuji langkah Federasi Motor Internasional (FIM) untuk tidak menyebarluaskan data-data insiden antara pebalap Movistar Yamaha Valentino Rossi dan pebalap Repsol Honda Marc Marquez di GP Sepang, Malaysia, akhir Oktober lalu.
"Mereka ingin menutup kontroversi itu, karena akan buruk jika hal itu terus berlangsung," ujar Agostini seperti dikutip dari
Motosport.
Pekan lalu, FIM memang menyatakan tidak akan membuka data insiden dan meminta semua pihak tidak lagi mempermasalahkan peristiwa itu. Data diperoleh dari tim Honda hanya beberapa hari setelah balapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di mata Agostini, insiden itu hal yang normal terjadi di dunia balapan.
"Semua orang melihat yang terjadi di Sepang, dan peristiwa itu buruk sekali. Tapi Anda harus berada di atas motor untuk memahami yang terjadi," katanya. "Anda harus memahami tensi ketika mereka membalap dan fakta bahwa mereka semua ingin menang."
"Ini semua hal normal."
Pria 73 tahun itu mengatakan bahwa insiden seperti itu tidak akan terulang lagi pada musim balapan in, terutama karena saat ini seluruh pembalap akan memulai dari angka nol di klasemen balapan.
"Pebalap tercepat akan memang. Saya harap akan seperti itu. Kecil kemungkinannya peristiwa tahun lalu akan terulang kembali."
Agostini adalah pebalap asal Italia yang menjadi juara dunia 15 kali yang terdiri atas tujuh gelar di kategori 350 cc dan delapan di kelas premier 500 cc. Ia juga pemegang rekor jumlah kemenangan terbanyak sepanjang sejarah yaitu 122 kali (meski Agostini sendiri mengatakan bahwa rekornya adalah 123 kali).
(vws)