Jakarta, CNN Indonesia -- Persoalan anggaran yang menjadi satu di antara syarat mengikuti kejuaran Formula Satu (F1) berdampak kepada psikologis Rio Haryanto. Hingga kini ia belum memiliki dana yang cukup meski tenggat waktu yang ditentukan berakhir pada akhir Januari 2016.
Rio membutuhkan 15 juta euro untuk tampil di F1. Sampai saat ini, ia baru berhasil mengumpulkan 5.2 juta euro dari Pertamina dan tambahan 100 miliar rupiah atau setara dengan sekitar 6.6 juta euro dari Kemenpora.
"Ya, saya merasa terganggu karena hanya Manor saja yang belum announce nama pebalapnya. Dan tidak hanya saya, sebenarnya ada rekan-rekan pebalap lain yang berada dalam waiting list Manor. Tapi saya tidak menyerah sampai mereka merilis pebalabnya," kata Rio dalam jumpa pers di Kantor Kemenpora, Rabu (27/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Rio mengaku tetap menjalani latihan keras untuk bisa tampil pramusim bulan depan di Barcelona.
Alexander Rossi dari Marussia, Will Stevens dari Inggris, dan Roberto Merhi dari Spanyol adalah pebalap-pebalap lain yang menjadi saingan Rio untuk memperebutkan dua kursi di tim Manor.
Rio mengakui para pesaingnya itu punya kualitas setara dengannya. Itulah mengapa Manor belum memutuskan siapa pebalap yang akan direkrut.
Pebalap 23 tahun itu pun intens melakukan negosiasi lantaran tenggat waktu yang sudah molor dan jadwal latihan pra musim F1 tersisa 3-4 pekan ke depan. Komunikasi terakhir Rio dan Manor terjadi pada awal Januari.
"Yang pasti membicarakan kesiapan untuk bisa masuk ke F1. Mereka juga sudah mulai sedikit bekerja untuk mempersiapkan segala sesuatunya dari segi teknikal dan fisik. Mereka juga sudah mengatur jadwal kapan pebalap harus berada di Manor yang sampai saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut," katanya.
Hingga kini Rio terus menunggu kabar baik dari Manor dan pemerintah. Jika resmi bergabung Manor F1, Rio akan tercatat sejarah pebalap Indonesia tampil di F1.
"Jadi saya akan menjadi pebalap indonesia pertama dan juga bisa dibilang satu-satunya pebalap dari Asia musim depan karena pebalap Jepang sudah tidak ada lagi di F1," ujarnya.
(jun/jun)