Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaaan (Kemenko PMK) meminta adanya pengkajian yang lebih dalam terkait status Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP.
Menurut Menteri PMK, Puan Maharani dirinya ingin kejelasan status dan proyeksi dari keinginan Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP.
"MotoGP ini kita priotitaskan untuk apa? Bisnis atau olahraga? Karena jika diprioritaskan untuk olahraga banyak implikasinya yang harus dilakukan pemerintah," ujar Puan usai memimpin rapat di Kantor Kemenko PMK, Jumat (29/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan jika untuk bisnis, kami mendorong atau merekomendasikan agar pihak swasta banyak dilibatkan supaya dapat berperan aktif."
Demi menjawab hal tersebut, Puan meminta pihak Kemenpora untuk mengkaji lebih dalam agar pelaksanaan MotoGP nantinya sesuai dengan tata kelola keuangan negara.
Selain mempertanyakan kedua hal tersebut, Kemenko PMK juga meminta kejelasan tentang lokasi sirkuit yang akan digunakan untuk ajang balap motor elite dunia tersebut.
Pasalnya, Sirkuit Internasional Sentul yang pada awalnya diplot sebagai lokasi MotoGP, kini berada dalam pengkajian ulang oleh pihak Kemenpora.
"Ada tiga tempat yang coba kami kaji, yang pertama Sirkuit Sentul tapi ternyata tidak bisa dilakukan. Kemudian opsi kedua di GBK tapi setelah dicek standarnya tidak memenuhi," ujar Puan.
"Selain itu ada pula tawaran dari Palembang, tapi ternyata juga masih membutuhkan lahan yang luas. Jadi kami meminta Kemenpora untuk mengkaji hal itu."
(ptr)